Doni Monardo: Salat Id Ditiadakan Jika Covid Masih Ada

CNN Indonesia
Selasa, 12 Mei 2020 14:02 WIB
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal Doni Monardo mengatakan mendapat permintaan dari sejumlah kepala daerah yang wilayahnya mengalami kekeringan untuk membuat hujan buatan, di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (15/7).
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo. (CNN Indonesia/ Feri Agus Setyawan)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyatakan salat Idulfitri (Id) tak akan dilakukan secara berjemaah apabila pandemi virus corona belum selesai.

Itu disampaikan Doni merespons permintaan Menteri Agama Fachrul Razi soal pelonggaran bagi rumah ibadah di lokasi-lokasi tertentu. 

"Kalau bahaya atau ancaman sudah tidak ada, bisa saja salat dilakukan. Tapi manakala masih terdapat ancaman atau bahaya covid, maka ibadah salat Id berjamaah tentunya ini tidak dilakukan," ujar Doni dalam jumpa pers, Selasa (12/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Doni menegaskan keputusan untuk menjalankan salat Id atau ibadah apapun akan sangat bergantung pada kondisi penyebaran corona.

"Tadi bapak wapres sudah mengingatkan, pembukaan tempat ibadah sangat bergantung dari keputusan pemerintah yang berhubungan apakah masih ada bahaya yang mengancam atau tidak," kata pria yang juga Kepala BNPB itu.

Diketahui, salat Id dalam jumlah massa yang banyak biasanya digelar di masjid atau lapangan terbuka.

Menag Fachrul Razi sebelumnya menyampaikan wacana pelonggaran di rumah ibadah di tengah penerapan PSBB pandemi pandemi corona.
 

Mantan Wakil Panglima TNI itu menerangkan relaksasi di rumah ibadah akan dilakukan dengan tetap memerhatikan protokol pencegahan Covid-19. Kemenag pun sedang menggodok bakal aturan relaksasi tersebut. (psp/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER