Polda Jawa Tengah akan menghalau kendaraan yang tiba dari arah Jakarta di jalan biasa maupun di Tol Pejagan-Pemalang, di Brebes, yang terindikasi hendak mudik.
Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jateng, Kombes Pol Subandrya, skenario rekayasa penyekatan akan diberlakukan di jalur arteri maupun tol. Untuk jJalur dari Jakarta menuju Tol pejagan, polisi akan langsung meminta semua kendaraan pemudik untuk kembali.
"Jika terindikasi hendak mudik, kita suruh putar balik. Yang truk besar akan kita bawa ke jalur kanan tol sampai Gerbang Tol Kalikangkung Semarang," kata Subandriya usai meninjau Pos Pantau Operasi Ketupat Candi di Brebes, Rabu (13/5).
Di tempat yang sama, Kapolda Jawa Tengah Brigjen Ahmad Lutfi meminta jajarannya yang bertugas di perbatasan Jawa Barat-Jawa Tengah di Brebes untuk lebih keras bekerja menghadapi lonjakan arus mudik. Pasalnya, arus kendaraan dari barat biasanya akan meningkat saat H-7 Hari Raya Idul Fitri.
"Jika mudik tahun lalu, kita mengamankan arus mudik. Kini, kita harus menyekat dan memutarbalikan arus mudik. Jelang H-7 ini, tolong personel di perbatasan sering lakukan evaluasi karena arus mudik akan meningkat," ujar Lutfi.
![]() |
Lebih lanjut, Lutfi meminta agar sejumlah pos pantau di perbatasan Brebes kian dijaga ketat. Sebab, lanjutnya, wilayah Brebes kini menjadi zona merah penyebaran Virus Corona di Jateng.
"Brebes pun kini menerapkan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) seperti di Kota Semarang. Maka dari itu, penjagaan di perbatasan masuk Brebes, terutama dari luar Jateng harus dijaga ketat," terangnya.
Dari data Polda Jawa Tengah, jumlah kendaraan yang sudah diputarbalik di Pos Pantau Brebes sebanyak 1834 unit. Jumlah ini dipastikan akan bertambah semakin mendekati Lebaran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT