Jakarta, CNN Indonesia -- Wali Kota Bogor
Bima Arya mengungkap ada penerima dana bantuan sosial (
bansos) pandemi Virus Corona (Covid-19) membelanjakan uangnya untuk membeli baju lebaran.
Hal itu ia ketahui saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Anyar, Bogor, Minggu (17/5). Bima pun memerintahkan anak buahnya untuk mengambil sampel dengan memeriksa Nomor Induk Kependudukan (NIK) orang-orang yang sedang berbelanja di sana dengan aplikasi
database Salur.
"Kami ambil beberapa sampel saja, saya perintahkan tolong ambil yang kantong plastiknya belanja lebaran. Begitu dapat, kita cek NIK-nya, KTP-nya," kata Bima dalam Pengarahan dan Diskusi Penanganan Covid-19 di Kabupaten Bogor dan Kota Bogor yang disiarkan langsung akun Instagram @kemendagri, Selasa (19/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kira-kira [ada] enam dari 10 ibu-ibu terdaftar penerima bantuan," lanjutnya.
Bima mengaku tak habis pikir dengan fenomena itu. Terlebih, saat Pemkot Bogor berjibaku mengotak-atik anggaran Rp42 miliar agar bisa membantu mencukupi kebutuhan pokok 23 ribu keluarga miskin di wilayahnya selama pandemi.
 Foto: CNNIndonesia/Asfahan Yahsyi |
Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini menduga ada dua kemungkinan, yaitu penyaluran tidak tepat sasaran atau penerima bansos tidak bijak menggunakan uang.
"Karena itu saya minta beberapa tahan dulu [belanja], setelah lebaran baru [bisa]," ucapnya.
Dalam sidak di Pasar Anyar, Bima Arya menemukan banyak kios yang tidak menjual kebutuhan pokok masih buka saat PSBB. Dia menutup kios-kios yang tidak dikecualikan dalam aturan PSBB.
"Kalau masih terpikir untuk jalan-jalan dan pakai baju baru keterlaluan, menyakiti orang kelaparan. Kita berjuang agar orang tidak tertular," kata Bima seperti dikutip dari
CNN Indonesia TV, Minggu (17/5).
(dhf/arh)
[Gambas:Video CNN]