Medan, CNN Indonesia -- Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19
Sumatera Utara Aris Yudhariansyah mengatakan ada penambahan 10 orang kasus positif Covid-19 di Sumut pada Selasa (19/5). Total pasien yang dirawat di rumah sakit akibat positif terinfeksi
virus corona menjadi 235 orang.
Data tersebut memperlihatkan tren penularan virus corona terus meningkat di Sumut. Aris menjelaskan, banyak orang tanpa gejala (OTG) yang masih berada di tengah masyarakat. Oleh sebab itu, Ia menekankan agar masyarakat terus menjalankan protokol kesehatan.
"Gambaran ini sangat tegas yang bisa kita lihat, bahwa penambahan kasus baru masih terus terjadi. Pembawa virus ini masih berada di tengah-tengah kita. Inilah yang berkali-kali kami sebutkan sebagai orang tanpa gejala, sedangkan di dalam tubuhnya membawa virus," ungkap Aris.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aris menambahkan, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) yang dirawat di rumah sakit tercatat 204 orang. Kemudian pasien positif yang meninggal bertambah 2 orang menjadi 29 orang. Sementara itu pasien yang sembuh bertambah 16 menjadi 74 orang.
"Oleh sebab itu mencuci tangan dengan sabun, mengenakan masker dan menjaga jarak aman adalah hal yang harus dilakukan, sehingga pemutusan rantai penyebaran Covid-19 dapat dilakukan," sebutnya.
Dugaan Kecurangan Pembagian SembakoTerkait dugaan kecurangan pembagian paket sembako murah, gugus tugas memiliki data kabupaten/kota yang telah diberikan bantuan sembako.
"Sesuai data sama kami, gugus tugas memiliki data kabupaten/ kota yang sudah diberikan bantuan sembako melalui pemprov kepada pemkab/pemkot masing-masing. Jika ditemukan, sampaikan kepada kami kecurangan di lapangan," terangnya.
Sementara untuk penanganan limbah rumah sakit terkait penanganan Covid-19, lanjut Aris sudah sesuai peraturan Menteri Kesehatan dan Kementerian Lingkungan Hidup.
"Penanganan limbah rumah sakit terkait penanganan Covid-19 sudah mengacu peraturan Menkes dan Menteri Lingkungan Hidup. Bisa kami pastikan semuanya mengacu pada peraturan sehingga limbah D3 sesuai peraturan dan tidak merugikan masyarakat," beber Aris.
(fnr/bac)
[Gambas:Video CNN]