Wagub DKI Imbau Warga Tak Salat Idul Fitri di Lapangan

CNN Indonesia
Kamis, 21 Mei 2020 08:30 WIB
Umat muslim melaksanakan salat Ied pertama di Masjid Raya KH Hasyim Asy'ari, Jakarta (25/6). Pemerintah menetapkan 1 Ramadan 1438H jatuh pada Sabtu (25/5).  (CNN Indonesia/ Hesti Rika)
Wagub DKI Jakarta mengimbau masyarakat untuk tidak salat Idul Fitri di masjid atau lapangan supaya virus corona tak terus menyebar. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Hesti Rika Pratiwi).
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengimbau warga ibu kota untuk tidak melaksanakan salat Idul Fitri 1441 Hijriah secara berjamaah di masjid atau lapangan. Imbauan diberikan demi mencegah penyebarluasan wabah virus corona di Jakarta.

"Lebih baik salat di rumah. Kalau salat di masjid, lapangan, khawatir akan timbul interaksi dan tersebarnya virus," kata Riza dalam sebuah siaran langsung di akun Instagram @rmbooks.id, Rabu (20/5).

Riza bilang, imbauan agar melaksanakan salat ied juga sudah sesuai dengan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 28 Tahun 2020 tentang Panduan Kaifiat Takbir dan Salat Idul Fitri Saat Pandemi Virus Corona. Salah satu poin dalam fatwa tersebut menjelaskan bahwa Salat Idul Fitri boleh dilaksanakan di rumah dengan berjamaah bersama anggota keluarga atau secara sendiri (munfarid) terutama jika ia berada di kawasan penyebaran Covid-19 yang belum terkendali.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oleh karena itu, Riza mengatakan, dengan fatwa MUI, maka warga disarankan untuk tidak melaksanakan salat Idul Fitri baik di masjid maupun di lapangan.

"Itu bisa kita lakukan tahun depan (salat Idul Fitri berjamaah di masjid atau lapangan). Tahun ini salat Id di rumah bersama keluarga. Mudah-mudahan suasana baru ini tidak mengurangi makna itu sendiri," ujarnya.

Lebih lanjut, Riza menekankan agar warga Jakarta tetap berada di rumah selama libur Lebaran tahun ini. Apalagi menjelang penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahap ketiga yang akan berlangsung pada 22 Mei hingga 4 Juni 2020.

Berdasarkan data Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), selama pemberlakuan PSBB, jumlah warga yang tetap berada di rumah mencapai hingga sekitar 60 persen.

Oleh karenanya, Riza berharap, pada pemberlakuan PSBB tahap ketiga nanti dan menjelang Idul Fitri, jumlah warga ibu kota yang berada di rumah bisa meningkat.

"Dengan kebijakan yang kami ambil, kami berharap sampai 80 persen (warga berada di rumah). Memang ada tantangan memasuki masa-masa mduik, lebaran," ujar Riza.

"Mudah-mudahan masyarakat sadar betapa pentingnya melakukan PSBB, dengan cara meningkatkan kebersihan diri dan lingkungan, meningkatkan kesehatan dan imunitas tubuh, berdiam di rumah, jaga jarak. Agar betul-betul dilaksanakan seluruh warga Jakarta. Supaya tidak ada peningkatan kasus positif di masa lebaran," tambahnya.

(dmr/agt)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER