Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Kota (Pemkot)
Depok menyebut 29 orang (2,18 persen) dari 1.329 warga yang dites cepat dinyatakan reaktif alias positif berdasarkan hasil
rapid test. Sisanya, sebanyak 1.300 dinyatakan negatif.
Wali Kota Depok, Muhammad Idris menuturkan, pelaksanaan
rapid test di Kota Depok hingga Rabu (20/5) sudah dilakukan di sejumlah fasilitas dan ruang publik, mulai dari pasar hingga stasiun.
"Dengan jumlah sasaran terjaring 1.329 orang, reaktif 29 orang (2,18 persen) dan non reaktif 1300 orang (97,82 persen)," dalam keterangan resmi yang diterima
CNNIndonesia.com, Kamis (21/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga saat ini, Idris mengatakan sejumlah tempat yang sudah menggelar
rapid test. Yakni, Pasar Tugu, Pasar Pucung, Pasar Sukatani, Pasar Kemirimuka, Pasar Depok Jaya, Pasar Musi, Tip Top, Giant Cimanggis, Stasiun Citayam, dan Stasiun Depok Baru.
Secara umum, per Rabu (20/5), Idris menyebut ada sembilan kasus baru positif Corona di Kota Depok.
Jumlah itu didapat berdasarkan pemeriksaan swab di Laboratorium RS Bhayangkara Brimob sebanyak 8 orang dan 1 kasus dari Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman.
Dengan penambahan tersebut, jumlah kasus terkonfirmasi positif di Kota Depok saat ini mencapai 440 kasus. Dari jumlah tersebut sebanyak 111 sembuh dan 22 meninggal dunia.
Kota Depok juga terus mencatat jumlah kasus Pasien dalam Pengawasan (PDP) yang meninggal dunia di mana per hari yang sama jumlahnya telah mencapai 68 kasus meninggal dunia.
Diketahui, hasil
rapid test belum diakui sebagai kasus Covid-19. Warga yang dinyatakan reaktif berdasarkan
rapid test mesti menjalani swab PCR lebih dulu sebelum dipastikan sebagai kasus baru.
(thr/mik)
[Gambas:Video CNN]