Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Kota
Semarang resmi menutup sementara Pasar Ikan Rejomulyo karena teridentifikasi menjadi klaster baru penyebaran virus covid-19.
Penutupan pasar yang biasa disebut Pasar Kobong ini dilakukan pada Sabtu (23/5) pukul 10.00 WIB oleh tim Gabungan Denpom dan Satpol Pamong Praja Kota Semarang dengan memasang garis polisi di akses jalan masuk menuju pasar.
Pada Jumat (22/5) malam, Dinas Kesehatan Kota Semarang melakukan rapid test dan swab massal terhadap para pedagang dan beberapa pengunjung Pasar Kobong.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, berdasarkan hasil tes swab Kamis (21/5) sebanyak 21 orang dari pedagang dan pengunjung dinyatakan positif terinfeksi covid-19. Lima lima orang lainnya berstatus reaktif.
"Kami lakukan
tracking, ternyata sumbernya di pasar dan mereka saling melakukan kontak fisik", kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Abdul Hakam di Pasar Kobong, Jumat (22/5) malam.
Kata dia, tak hanya di Pasar Kobong, penyebaran covid-19 diduga juga terjadi di pasar tradisional lainnya dan pusat perbelanjaan serta mal di Kota Semarang karena meningkatnya aktivitas warga mencari kebutuhan lebaran.
Munculnya klaster Pasar Kobong ini membuat Pemkot Semarang memutuskan memperpanjang status Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) dari tanggal 25 Mei hingga 7 Juni 2020.
"Kami evaluasi bersama forkopimda, hasilnya cukup bagus karena grafiknya terus menurun. Tapi kemudian ada susulan penambahan kasus positif di pasar. Akhirnya PKM kita perpanjang selama dua pekan," kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi.
(ugo/dmr/ugo)
[Gambas:Video CNN]