Dua Warga Asing Sembunyikan Hampir 1 Ton Sabu di Kardus Rokok

CNN Indonesia
Minggu, 24 Mei 2020 01:55 WIB
Serang (23/05) Sabu seberat 821 kilogram (kg) di amankan disebuah ruko yang berlokasi di RT 01 RW 03, Kampung Kepandean Got, Kelurahan Taktakan, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, Banten. Penggrebekkan sabu nyaris satu ton itu terjadi Jumat malam, 22 Mei 2020 sekitar pukul 18.30 wib.
Polisi grebek ruko yang jadi tempat penyimpanan hampir 1 ton sabu yang disembunyikan di kardus rokok (CNNIndonesia/Yandhi)
Serang, CNN Indonesia -- Dua warga negara asing asal Pakistan dan Yaman tertangkap membawa sabu dengan berat hampir satu ton. Sabu tersebut di masukkan ke dalam kardus rokok berukuran besar.

Kedua pelaku, yakni BA asal Pakistan dan AS asal Yaman, memasukkan sabu Dimana, sabu ditaruh terlebih dahulu, kemudian ditutupi oleh asam kuranji untuk mengelabui pemeriksaan.

"Mereka menyamarkan dengan mencampur buah asam Kuranji di kardus bekas rokok. Adapun pelaku yang di amankan, BA dari Pakistan dan AS dari Yaman," kata Kabareskrim, Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo, ditemui dilokasi penggrebekkan, Sabtu (23/05).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, tim khusus Bareskrim Polri menggrebek sebuah ruko pada Jumat (22/5) sekitar pukul 18.30 WIB. Ruko tersebut diduga menjadi gudang penyimpanan sabu seberat 821 kilogram (sebelumnya tertulis 862 kg) di Kelurahan Taktakan, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, Banten.

Kedua bandar narkoba jaringan internasional ini kerap berpindah tempat tinggal dan kota untuk menghindari pengejaran petugas kepolisian. Beberapa daerah yang sempat mereka singgahi yakni Jakarta dan Surabaya. 

"Mereka berpindah-pindah ke beberapa kota, seperti Surabaya, Jakarta dan biasanya tinggal di apartemen sewa," terangnya. 

Sabu tak hanya di dapatkan dari dalam ruko, namun ada juga di apartemen yang mereka sewa dan juga di dalam mobil. Untuk keterlibatan WNI, pihak kepolisian masih mendalaminya.

"Sabu sudah ada yang bergeser, 10 kg di apartemen dan 15 kg di mobil. Untuk keterlibatan WNI, masih kita kembangkan," jelasnya. (ynd/eks)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER