Jakarta, CNN Indonesia -- Humas PT
Transjakarta, Nadia Disposanjoyo, menyebutkan kecelakaan yang terjadi di Pademangan, Jakarta Utara, Senin (25/5), karena supir bajaj menabrak bagian badan tengah samping kanan bus.
Lebih lanjut, dia menjelaskan bus PPD setelah selesai menaikkan pelanggan di shelter ujung Ancol, kemudian melanjutkan perjalanan dengan bergerak normal menuju pintu keluar Ancol.
Dia menjelaskan bahwa data dari pusat kendali mencatat bahwa laju bus PPD dengan nomor badan 215 itu sedang berada pada kecepatan 27 km/jam pada saat berangkat dari Halte Ancol.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masih menurut Nadia, saat bus melintas di persimpangan, dari arah Jalan Lodan menuju Wahana Ancol, mendadak muncul kendaraan Bajaj dengan empat penumpang menabrak bagian badan tengah samping kanan bus.
"Info dari saksi di TKP, bajaj dengan kecepatan tinggi dari arah Lodan menuju wahana Ancol hilang kendali. [Kecelakaan] mengakibatkan satu orang penumpang Bajaj meninggal dunia di tempat kejadian, dan dua orang dibawa ke RSUD Pademangan. Supir Bajaj selamat tidak ada mengalami luka," jelas Nadia dikutip dari Antara.
Sebelumnya, satu orang tewas saat kecelakaan maut terjadi antara Bus Transjakarta bernomor polisi B 7368 TGB dengan Bajaj B 1415 FZ di Persimpangan Lodan Raya, Pademangan, Jakarta Utara, Senin.
 Bajaj dalam kondisi rusak parah usai mengalami kecelakaan dengan bus Transjakarta. (ANTARA/Humas Polres Jakarta Utara) |
Satu penumpang atas nama Aji Sofyan Syahputra, warga Kemayoran terpental dan meninggal di tempat," kata Petugas Lantas dari Polsek Pademangan Bripda Agus.
Korban luka segera dievakuasi ke rumah sakit Pademangan, sementara yang meninggal dunia dibawa ke RSCM.
Tak Ada Petugas TransjakartaSementara itu, sejumlah warga menyebut tak ada petugas pengamanan jalur bus di tempat kejadian perkara (TKP) kecelakaan antara bus Transjakarta dengan bajaj di Pademangan, Jakarta Utara, Senin (25/5).
"Dulu ada petugas yang jaga, sekarang sudah tidak ada lagi," kata Supri, seorang pedagang minuman di sekitar lokasi kecelakaan dikutip dari Antara.
Dia menyatakan dua tahun lalu, juga terjadi kecelakaan di lokasi yang sama antara bus Tranjakarta dengan pekerja di Ancol.
"Kalau ada petugas, bisa mengatur lalu lintas saat bus mau masuk atau keluar dari halte Ancol," kata Supri.
Hal senada disampaikan Ardi, warga lainnya yang tidak melihat petugas Transjakarta bekerja selama beberapa bulan terakhir.
"Sebelum tempat wisata Ancol ditutup, setiap hari ada petugas bekerja di persimpangan itu. Tapi sekarang sudah tidak ada lagi," kata Ardi.
Sementara itu, Nadia mengatakan ada atau tidak petugas di lapangan, pihaknya selalu mengimbau agar seluruh pengguna jalan sebaiknya mematuhi rambu-rambu lalu lintas.
"Mematuhi rambu lalu lintas sangat dianjurkan untuk dikerjakan karena berpahala jika menyelamatkan orang lain," kata Nadia.
(antara/bac)
[Gambas:Video CNN]