Kasus Positif Corona di Jatim Nyaris Tembus 4.000 Kasus

CNN Indonesia
Rabu, 27 Mei 2020 06:33 WIB
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Bank BNI) berkolaborasi dengan jaringan Rumah Sakit Bunda dan JSK Group menggelar swab test Covid-19 secara gratis untuk 30.000 orang di area parkir selatan GBK, Jakarta, Kamis (21/5/2020). CNN Indonesia/Andry Novelino
Ilustrasi swab test, deteksi keberadaan virus corona dalam tubuh seseorang. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Surabaya, CNN Indonesia -- Kasus positif virus corona (Covid-19) di Jawa Timur bertambah 69 pasien per Selasa (26/5). Secara kumulatif total kasus positif corona di Jawa Timur menjadi sebanyak 3.939 kasus.

Sebanyak 3.069 atau 79,9 persen pasien positif hingga saat ini masih dalam perawatan. Sementara itu 522 orang telah dinyatakan sembuh.

Terkait dengan penambahan 69 kasus per Selasa (26/9), Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim mencatat 23 kasus tambahan datang dari Surabaya, 13 di Kabupaten Malang, 9 di Sidoarjo, 5 di Probolinggo.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian 2 di Jombang, 2 di Bangkalan, 2 di Gresik, 2 di Kediri Kota, 1 di Lumajang, 1 di Kota Malang, 1 di Sampang, 1 Kabupaten Madiun dan 2 dua kasus masih dalam konfirmasi domisili.

Selanjutnya, jumlah pasien terkonversi negatif atau sembuh juga bertambah sebanyak 16. Dengan rincian 5 di Kota Surabaya, 3 Kabupaten Probolinggo, 1 Kabupaten Blitar, 1 di Kota Malang, 2 di Nganjuk, 1 di Kota Pasuruan, 1 di Magetan dan 2 di Lumajang.
Pada saat yang bersamaan, ada 19 pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia di Jawa Timur. Rinciannya yakni 14 di Kota Surabaya 2 di Sidoarjo, 1 di Bangkalan, 1 di Kabupaten Pasuruan dan 1 di Jember. Sehingga total pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia di Jatim berjumlah 322 orang atau setara dengan 8,17 persen dari total keseluruhan kasus.

Sementara itu untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Jatim saat ini tercatat ada 6.424 pasien. Sebanyak 3.729 pasien di antaranya masih diawasi, 2,577 pasien selesai diawasi atau sembuh, dan 568 pasien lainnya meninggal dunia

Kemudian Orang Dalam Pemantauan (ODP) tercatat ada 23.944 orang, yang masih dipantau 4.097 orang, selesai dipantau 19.751 orang, dan 96 orang lainnya meninggal dunia.

Surabaya menjadi daerah paling signifikan dalam penambahan kasus. Namun demikian, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini alias Risma menyatakan new normal atau prosedur standar pola hidup baru belum waktunya diterapkan karena para petugas medis masih berjuang menangani pandemi Virus Corona (Covid-19).

"Nanti saja, belum saatnya. Nanti minggu depan saja kita lihat," kata dia kepada awak media di Balai Kota Surabaya, Selasa (26/5).
Insert Status Pasien Risiko Virus CoronaFoto: CNNIndonesia/Basith Subastian
Insert Status Pasien Risiko Virus Corona

Senada, pemerintah pusat bahkan menilai belum ada wilayah di Indonesia memenuhi Indikator Kesehatan Masyarakat untuk menerapkan new normal, atau setidaknya kembali membuka aktivitas sosial ekonomi.

Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan salah satu syarat suatu wilayah dinyatakan siap jika mengalami penurunan jumlah kasus positif setidaknya 50 persen selama dua minggu sejak puncak terakhir.

Dalam catatannya, Jawa Timur justru mengalami kenaikan 133 persen, Jawa Barat naik 110 persen, Jawa Tengah naik 15,5 persen, DKI Jakarta turun 17,6 persen, dan Yogyakarta turun 41 persen.

"Kalau dari sini, Jakarta kelihatan sudah mulai turun. Kalau yang ngotot mudik kembali lagi ke Jakarta dan bawa penyakit, bisa-bisa jadi second wave, Sementara Jatim sedang naik-naiknya," kata Wiku dalam diskusi yang disiarkan langsung akun Youtube BNPB Indonesia, Selasa (26/5). (ain/frd/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER