Doni Monardo: Masyarakat Ngeyel Bakal Diserahkan ke Sekuriti

CNN Indonesia
Rabu, 27 Mei 2020 16:30 WIB
Warga mulai memadati pedagang kaki lima sekitar jalan Jatibaru, Tanah Abang. Jakarta, Minggu, 17 Mei 2020. Meski pemberlakuan PSBB Jakarta belum dicabut, sejumlah warga mulai melakukan aktivitas seperti biasa kembali. Data Kemenkes, 17.000 lebih warga telah positif terinfeksi corona, dengan kasus terbanyak DKI Jakarta dengan 5.881 kasus. CNNIndonesia/Adhi Wicaksono.
Ilustrasi pasar tanah abang selama PSBB Jakarta. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo memastikan aparat TNI/Polri yang berjaga di titik-titik keramaian akan melakukan pendekatan yang persuasif selama mengawasi masyarakat.

Masyarakat yang tak patuh, kata dia, tak akan ditindak aparat melainkan akan diserahkan pada petugas keamanan atau sekuriti yang berjaga.


"Ketika masyarakat yang ngeyel atau tidak mau patuh, aparat keamanan akan menyerahkan kepada security. [Misalnya] apakah di pasar atau tempat tertentu," ujar Doni dalam jumpa pers usai rapat terbatas, Rabu (27/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengingatkan, agar masyarakat tak mudah terpancing emosi jika diingatkan untuk mematuhi protokol kesehatan seperti mencuci tangan, mengenakan masker, dan tak berkerumun. Doni meyakini dengan upaya tersebut maka ketegangan antara masyarakat dengan aparat TNI/Polri dapat dihindari.

"Memang potensi [keributan] kemungkinan besar timbul. Tapi panglima menekankan pendekatan persuasif, komunikatif, termasuk dari aparat polisi," ucap Doni.


"Ketegangan mudah-mudahan tidak terjadi, semua sabar, bisa menahan diri, jangan hanya persoalan sepele kemudian menunjukkan ketegangan. Kita tunjukkan sebagai bangsa besar, menghargai aturan, masyarakat bersatu," lanjut Doni.

Nantinya di tempat-tempat umum tersebut, akan dilakukan pemeriksaan suhu tubuh. Apabila melebihi 37,5 derajat Celsius, tak diberi izin untuk masuk.

"Akan ada tahapan pemeriksaan awal, diukur temperatur tubuhnya," tutur Doni.

Pemerintah sebelumnya memutuskan untuk mengerahkan aparat TNI/Polri demi mendisiplinkan masyarakat di tengah pandemi corona. Aparat TNI/Polri diterjunkan di empat provinsi dan 25 kabupaten/kota sejak kemarin, Selasa (26/5).

Doni telah menyampaikan bahwa kehadiran aparat TNI/Polri itu bukan untuk menakuti masyarakat. Namun aparat itu hanya akan mengingatkan masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan. (pris/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER