New Normal, Sumut dan Kalbar Tak Buru-buru Buka Sekolah

CNN Indonesia
Jumat, 29 Mei 2020 23:51 WIB
Pelajar keluar dari pekarangan sekolah SD Negeri 1 yang telah diliburkan di Banda Aceh, Aceh, Senin (16/3/2020). Pemerintah Aceh mengeluarkan kebijakan meliburkan sekolah selama dua minggu mulai tanggal 16 hingga 30 Maret 2020 guna antisipasi penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/foc.
Ilustrasi sekolah. (ANTARA FOTO/Irwansyah Putraa)
Medan, CNN Indonesia -- Jelang new normal, Sumatra Utara dan Kalimantan Barat belum akan segera membuka sekolah dan masih menyiapkan sejumlah protokol penanganan Covid-19.

Diketahui, Sumut tak memperpanjang status tanggap darurat bencana wabah penyakit akibat Covid-19 yang berakhir pada Jumat (29/5). Meski demikian, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi belum mengizinkan para siswa kembali ke sekolah.

"Setelah ini saya tidak perlu mengeluarkan surat edaran lagi. Status tanggap darurat berakhir hari ini," kata dia, di Medan, Jumat (29/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya belum izinkan untuk anak-anak kembali ke sekolah. Untuk mempersiapkan new normal saya akan mempersiapkan beberapa langkah," imbuhnya.

Persiapan itu antara lain rapid test terhadap guru dan pegawai sekolah, sterilisasi secara periodik terhadap ruang kelas dan ruang guru, pengaturan jam belajar mengajar, pengaturan tempat duduk siswa, pembatasan jumlah siswa dalam satu kelas.

"Hingga dilakukan pembatasan kegiatan ekstrakurikuler," lanjut Edy.

Dia menyebut Sumut akan memasuki masa transisi pasca-status tanggap darurat bencana itu. "Tapi bukan berarti warga bisa dengan bebas keluyuran keluar rumah," tukas Edy.

Infografis Aturan New Normal Ritel dari KemenkesFoto: CNN Indonesia/Timothy Loen
Menurutnya, new normal yang nantinya akan diterapkan di Sumut harus juga disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan daerah masing-masing yang ada di Sumut.

"Ketika Pemerintah Pusat mengatakan akan menerapkan new normal, maka kita tidak boleh menolaknya, tapi untuk menerapkannya harus ada hal-hal yang kita perhatikan menyesuaikan dengan karakteristik di daerah masing masing," jelas Edy.

Kasus positif Covid-19 di Sumut sendiri, per Jumat (29/5), mencapai 400 orang. Sebanyak 37 orang di antaranya meninggal dan 118 orang sembuh.

Terpisah, Gubernur Kalbar Sutarmidji menyebut pembukaan kembali dunia pendidikan saat new normal perlu persiapan yang lebih matang. Misalnya, sterilisasi gedung sekolah.

"Jarak kursi meja itu diperhatikan betul, jangan dipadat-padatkan, kemudian mungkin satu bulan-dua bulan pertama (belajar) tidak full,"

"Pastikan anak-anak imunitasnya jangan turun, UKS sekolah disiapkan, thermoscan juga disiapkan, anak yang suhu badannya 37 derajat Celsius ke atas hendaknya dipulangkan," katanya.

Untuk jenjang SMA sederajat, Kalbar tetap memberlakukan belajar dari rumah hingga Juli 2020. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalbar Suprianus Herman menyampaikan keputusan ini berlaku untuk siswa SMA/SMK dan SLB.

"Masa belajar dari rumah bagi peserta didik jenjang pendidikan SMA, SMK dan SLB diperpanjang yang semula tanggal 30 Mei 2020, diperpanjang sampai 20 Juni 2020. Dilanjutkan libur semester 22 Juni 2020 sampai 11 Juli 2020, dan mulai belajar kembali Senin, 13 Juli 2020," kata Suprianus, Jumat (29/5).

Insert Artikel - Waspada Virus CoronaFoto: CNN Indonesia/Fajrian
Masa belajar dari rumah ini, katanya, akan dievaluasi kembali dengan memperhatikan perkembangan penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) khususnya di Kalimantan Barat.

"Iya, belajar dari rumah diperpanjang lagi," imbuh Suprianus.

Dari data Dinkes Kalbar, total kasus positif Covid-19 mencapai 184 orang. Dari angka itu, 44 orang di antaranya dinyatakan sembuh dan empat orang meninggal dunia.

(fnr/dho/arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER