Jakarta, CNN Indonesia -- Wali Kota Semarang, Hendar Prihadi mengatakan kasus
virus corona (Covid-19) di Semarang sempat landai dan kemudian meningkat menjelang
Lebaran. Ia menduga warganya fokus pada persiapan Lebaran sehingga melupakan pandemi Covid-19.
"Mendekati Lebaran situasinya berubah sangat drastis, tiba-tiba orang seakan sudah lupa namanya Covid-19. Orang fokus pada persiapan lebaran," ujarnya dalam siaran langsung di BNPB, Kamis (4/6).
Sejak penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) di Semarang pada 27 April, tercatat pasien konfirmasi positif Covid-19 sebanyak 130 orang. Menurut laman
siaga corona Semarang sejak tanggal tersebut, terlihat ada penurunan kasus, hingga pada tanggal 19 Mei tercatat 47 orang pasien positif Covid-19.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun ketika mendekati Lebaran, Hendar mengatakan angka konfirmasi positif Covid-19 naik sampai 78 orang.
"Sampai akhir PKM jilid dua tanggal 24 Mei menjelang Lebaran, angkanya naik lagi sampai 78 penderita," kata Hendar.
Ia menjelaskan, meskipun ada pelarangan mudik, warga tetap membeli kebutuhan lebaran. Alhasil, sempat terjadi keramaian di beberapa tempat perbelanjaan seperti mall dan pasar.
"Mal penuh, pusat belanja penuh. Pasar ramai," ujarnya.
Berdasarkan laman siaga corona Semarang data per hari ini, Kamis (6/4), tercatat 143 kasus konfirmasi positif di Semarang, 139 diantaranya masih dalam perawatan. Sementara pasien sembuh secara akumulatif berjumlah 278 orang hingga hari ini.
Lebih lanjut Hendar mengatakan Kota Semarang sudah menerapkan protokol kesehatan di ruang publik untuk memutus mata rantai Covid-19. Ia juga terus mengedukasi masyarakat terkait Covid-19 dengan bantuan tim patroli.
"Ini tugas tim patroli dari satuan wilayah, TNI, dan Polri, tiap hari mengingatkan warga untuk menjaga jarak dan menerapkan protokol kesehatan," ujarnya.
(mln/bac)
[Gambas:Video CNN]