Sopir Meninggal, Dirut PDAM Surabaya Diduga Terpapar Covid-19

CNN Indonesia
Sabtu, 06 Jun 2020 13:20 WIB
Petugas melakukan tes diagnostik cepat COVID-19 (Rapid Test) kepada warga di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (29/5/2020). Badan Intelijen Negara (BIN) bekerja sama dengan Pemkot Surabaya melakukan tes diagnostik cepat COVID-19 dan 'Swab test' guna mengetahui kondisi kesehatan warga sebagai upaya untuk mencegah penyebaran virus Corona (COVID-19). ANTARA FOTO/Didik Suhartono/pras.
Ilustrasi. Petugas melakukan tes diagnostik cepat COVID-19 (Rapid Test) kepada warga di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (29/5/2020). (ANTARA FOTO/DIDIK SUHARTONO)
Surabaya, CNN Indonesia -- Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada Kota Surabaya Mujiaman diduga terpapar virus corona (Covid-19). Saat ini Mujiaman menjalani isolasi mandiri.

Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Surabaya M. Fikser mengatakan isolasi tersebut dilakukan sejak 29 Mei 2020.


Fikser menjelaskan Mujiaman menjalani isolasi mandiri setelah sopir pribadinya, Edy Waluyo, meninggal dunia di Rumah Sakit Angkatan Laut dr Ramelan Surabaya pada 28 Mei akibat radang paru-paru.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan Mujiaman pada Sabtu (6/6) ini akan menjalani pemeriksaan lanjutan untuk mengetahui secara pasti apakah dia tertular Covid-19.

"Jadi statusnya Pak Mujiaman saat ini masih OTG (orang tanpa gejala)," ujarnya, dikutip Antara.

Ia menjelaskan salah satu karyawan PDAM juga sedang menjalani perawatan di satu rumah sakit di Surabaya sejak 28 Mei 2020 dan masih menunggu hasil pemeriksaan untuk mendeteksi penularan Covid-19.

Pemerintah Kota Surabaya, kata Fikser, akan menggelar pemeriksaan massal menggunakan alat tes diagnostik cepat bagi seluruh karyawan PDAM yang jumlahnya sekitar 1.800 orang.

Sementara Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim, dr Kohar Hari Santoso juga membenarkan sopir yang meninggal itu sempat dirawat di salah satu rumah sakit di Surabaya.

"Karyawan sana [PDAM Surabaya] yang sakit kemudian terindikasi gejalanya seperti Covid-19, kemudian dievaluasi lebih jauh dan dirawat di RSAL, ternyata meninggal," kata Kohar di Surabaya, Jumat (5/6).

Kohar mengatakan petugas pun langsung melakukan tracing di kantor PDAM Surya Sembada.


Sementara itu, Manager Humas PDAM Surya Sembada Surabaya, Adi Nugroho mengaku belum mendapatkan hasil pemeriksaan ketiga karyawan PDAM tersebut. Meski demikian ia membenarkan bahwa salah satunya telah meninggal dunia.

"Memang benar satu karyawan memang meninggal, tapi sampai saat ini kami belum mendapatkan hasil positif atau negatif," ujar Adi, saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Sabtu (6/6).

Setelah salah satu karyawan tersebut meninggal, kata Adi, sejumlah orang yang memiliki kontak erat dengan almarhum pun turut di-tracing dan menjalani rapid test. Dan hasilnya non-reaktif.

"Setelah beliau meninggal dilakukan rapid test oleh sekeliling orang, dan hasilnya non reaktif semua," katanya

(frd/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER