Cairkan Rp2,36 T, Kemenag Data 21 Ribu Ponpes, 1,2 Juta Ustaz

CNN Indonesia
Selasa, 09 Jun 2020 14:08 WIB
Relawan Sarung (Santri Ngariung) Jawa barat, menyambangi rumah kemenangan Ma’ruf Amin di jalan Situbondo, Menteng. Jakarta Pusat. Minggu, 30 Desember 2018. Komunitas Sarung Jawa Barat deklarasikan dukungan untuk Jokowi-Ma’ruf dan mengundang untuk hadir di acara festival Sarung pada tanggal 19 Januari 2019 di Bandung, Jawa Barat. CNN Indonesia/Andry Novelino
Ilustrasi ustaz (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta agar Kementerian Agama segera melakukan pemetaan terhadap 21 ribu pondok pesantren di seluruh Indonesia serta 1,2 juta ustaz yang mengajar.

Pendataan dilakukan untuk melihat pondok pesantren mana saja yang perlu diprioritaskan untuk dibangun fasilitas kesehatan oleh Kementerian Pekerjaan Umum. Sebelumnya, Muhadjir juga mengatakan pemerintah bakal mengucurkan Rp2,36 triliun untuk pesantren jelang new normal.

"Kemenag agar mempersiapkan peta 21 ribu pesantren dan dipilih mana yang prioritas untuk nanti dibantu oleh Kementerian PUPR. Bantuannya berupa tempat wudhu, MCK, dan tempat cuci tangan yang kemudian nanti tiga hal tersebut akan kita jadikan standar baku," kata Muhadjir melalui siaran pers, Selasa (9/6).
Pembangunan ini adalah salah satu program bantuan sosial terhadap lembaga pendidikan agama khususnya di Pondok Pesantren. Tak hanya bantuan berupa fasilitas, Muhadjir juga mempertimbangkan untuk memberikan komponen listrik bisa masuk dalam skenario pemberian bantuan kepada pesantren ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pondok pesantren harus menjadi percontohan bagi implementasi kenormalan baru dalam kehidupan dengan mengutamakan hidup bersih dan sehat," kata dia.

Selain mempersiapkan pemetaan 21 ribu ponpes, Kemenag juga diminta mendata sekitar 1,2 juta ustaz berdasarkan nama dan alamat masing-masing. Data ini akan berguna untuk penyaluran bantuan terhadap para penyebar ilmu agama yang bisa mengajar di ponpes.
Kemenag kata Muhadjir juga memastikan data tersebut akan disertai NIK agar dapat dipadankan ke dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) milik Kemensos. Dengan begitu, tidak terjadi duplikasi dalam proses pemberian bantuan.

"Tugas Kemenko PMK adalah melakukan koordinasi terkait hal ini. Sebelum nanti akan dilaporkan ke Wapres dan dimatangkan dalam Rapat Kabinet Terbatas, kita ingin ini agar klir dulu dengan mendengar masukan dari para stakeholder," kata dia.

Sebelumnya, Muhadjir mengatakan bahwa Kementerian Keuangan telah menyetujui untuk menggelontorkan dana sebesar Rp2,36 triliun untuk mendukung program atau kebijakan afirmasi pendidikan di sektor pendidikan agama di era new normal pandemi Covid-19.
Dana diberikan untuk menunjang kegiatan di pesantren saat pemberlakuan new normal. Namun belum dipastikan kapan dana tersebut bisa dikucurkan oleh Kementerian yang dipimpin oleh Sri Mulyani.

"Kemenkeu sudah menyetujui total anggaran Rp2,36 triliun (untuk afirmasi pendidikan agama)," kata Muhadjir melalui siaran pers yang diterima CNNIndonesia.com, Selasa (9/6). (tst, bmw/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER