30 Keluarga Terindikasi Terjangkit Chikungunya di Tasikmalaya

CNN Indonesia
Kamis, 11 Jun 2020 02:10 WIB
An Aedes Aegypti mosquito is photographed on human skin in a lab of the International Training and Medical Research Training Center (CIDEIM) on January 25, 2016, in Cali, Colombia. CIDEIM scientists are studying the genetics and biology of Aedes Aegypti mosquito which transmits the Zika, Chikungunya, Dengue and Yellow Fever viruses, to control their reproduction and resistance to insecticides. The Zika virus, a mosquito-borne disease suspected of causing serious birth defects, is expected to spread to all countries in the Americas except Canada and Chile, the World Health Organization said. AFP PHOTO/LUIS ROBAYO / AFP PHOTO / LUIS ROBAYO
ilustrasi (AFP PHOTO/LUIS ROBAYO)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebanyak 30 Kepala Keluarga yang terdiri dari 90 warga di Kampung Bongas, Desa Sukakarsa, Kecamatan Sukarame, Tasikmalaya diduga terjangkit penyakit Chikungunya berdasarkan gejala yang dialami dalam sepekan terakhir.

Dalam satu KK, tiga hingga enam orang merasakan gejala demam, sakit kepala, nyeri sendiri hingga kelumpuhan sementara. Tidak hanya menyerang orang dewasa, gejala ini juga dirasakan lansia dan balita.  

"Ada 30 KK, 90 orang, 3 RW, 8 RT, gejalanya mereka ini sakit kaki, tidak bisa jalan, pusing, demam, ada balita juga," kata Kepala Desa Sukakarsa Lilis Roslina dikutip dari siaran CNNIndonesia TV, Rabu (10/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Merespons temuan penyakit itu, pihak Kecamatan mengaku akan segera melakukan pengasapan (fogging) untuk membunuh sarang sumber penyakit Chikungunya yang diketahui berasal dari gigitan nyamuk.

"Disangkanya kemarin itu rematik, penyakit bawaan, kemarin setelah kondisi itu, InsyaAllah besok ini mau di fogging semuanya," ujar Camat Sukarame Denden Trio.

Kendati demikian, pihak Puskesmas setempat mengaku sampai saat ini belum dapat memastikan kondisi warga terdampak penyakit. Sebagian besar warga telah mendapatkan penanganan pengobatan, sisanya masih ditelusuri serta dilakukan pemeriksaan.

"Ini dicurigai suspect Chikungunya, seperti gejala yang timbul, demam mendadak, kemudian tadi ada kelas-kelas atau usia rentan, ada lansia 65 tahun," kata Kepala Puskesmas Sukarame Asep MP

Para warga yang terindikasi Chikungunya terpaksa istirahat di rumah masing-masing, karena sendi pergerakan tubuhnya mengalami nyeri hingga tidak bisa berjalan.

Chikungunya merupakan penyakit akibat infeksi virus yang ditularkan nyamuk Aedes albopictus. Satu genus dengan penyebab penyakit demam berdarah dengue (DBD). Keduanya disebut-sebut memiliki gejala yang mirip.

Namun pada Chikungunya, persendian yang sakit biasanya pada bagian tangan dan kaki. Bahkan, bisa sampai bengkak dan akan terasa sangat sakit pada pagi hari. Sedangkan pada pasien DBD, rasa nyeri akan terasa pada persendian lutut dan pundak, lengan serta kaki. (khr/age)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER