Banda Aceh, CNN Indonesia -- Dua warga Kota Lhokseumawe, Aceh, yang memiliki riwayat perjalanan ke luar daerah terkonfirmasi positif
Virus Corona. Kasus pasien yang merupakan pasangan suami istri ini pun memutus rekor Aceh 12 hari tanpa kasus baru Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Aceh Hanif menyebut dua pasien itu ialah seorang pria berinisial MS (42) dan istrinya DL (41).
"Benar. DL dan MS hasil lab PCR positif," kata Hanif kepada
CNNIndonesia.com, Rabu (10/6). "Mereka adalah suami istri, memiliki gejala klinis ringan," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kini, keduanya sedang dirujuk ke Rumah Sakit Umum Cut Meutia (RSUCM), Kabupaten Aceh Utara. Kemudian mereka sedang diperiksa terkait riwayat perjalanan dan sama siapa saja kedua pasien tersebut kontak.
"Lagi ditelusuri di Lhokseumawe. Pasien dirujuk ke RSUCM," ujarnya.
Hanif menjelaskan dua pasien tersebut memiliki riwayat perjalanan ke luar daerah. Pihaknya masih menelusuri daerah yang dikunjungi pasangan suami istri tersebut.
 Foto: CNN Indonesia/Fajrian |
Dengan begitu, jumlah pasien positif Corona di Aceh menjadi 22 orang. Rinciannya, 18 sembuh, tiga dirawat di rumah sakit rujukan, dan satu orang dinyatakan meninggal pada Maret. Selama 12 hari sebelumnya, Aceh tak memiliki kasus baru Corona.
Selain itu, di sejumlah rumah sakit di Aceh juga terjadi lonjakan permintaan surat keterangan bebas Covid-19. Rata-rata mereka yang ingin memiliki surat itu untuk pergi ke luar daerah Aceh.
Sementara itu, Pemerintah Kota Medan akan melaksanakan rapid test massal kepada masyarakat di Kecamatan Medan Area dan Kecamatan Medan Denai. Dua kecamatan itu merupakan daerah dengan kasus Corona paling tinggi di Kota Medan.
"Tes massal lagi dipersiapkan, target saya di Minggu ini," kata Plt Wali Kota Medan, Akhyar Nasution kepada wartawan, Rabu (10/6).
Dia mengakui saat ini seluruh kecamatan di Kota Medan sudah berada di zona merah. Karena itu, tes massal akan segera dilakukan agar para penderita segera diisolasi ke rumah sakit.
"Pola penularan wilayah yang selama ini berada di Selayang dan Tuntungan sekarang bergeser di Medan Area dan Denai. Jadi, saya sudah minta Kadis Kesehatan bekerja sama dengan rumah sakit yang ada di Kota Medan untuk dilakukan Rapid Test massal di daerah tersebut sehingga kita lebih cepat
screening-nya," kata Akhyar.
 Foto: CNNIndonesia/Basith Subastian |
Jika tidak segera dilakukan tes massal, lanjut Akhyar maka dikhawatirkan angka penularan semakin tinggi.
"Kalau memang sudah di tracing, kita cepat merawatnya agar tidak menularkan kepada orang lain, tapi kalau tidak di isolasi dikhawatirkan dia menjadi carrier bagi orang lain sehingga penularannya tidak terputus," paparnya.
(dra/fnr/arh)
[Gambas:Video CNN]