Corona Tinggi, Ratusan Santri Berbagai Daerah Menuju Jatim

CNN Indonesia
Selasa, 16 Jun 2020 17:42 WIB
Sejumlah santri berjalan menuju bus untuk dipulangkan ke daerah asal di Pondok Pesantren (Ponpes) Lirboyo, Kota Kediri, Jawa Timur, Selasa (31/3/2020). Ponpes terbesar se-Jawa Timur tersebut memulangkan sedikitnya 22 ribu santri untuk menangkal penyebaran COVID-19. ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/wsj.
Jatim mulai kedatangan para santri saat angka Corona masih tinggi. (ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ratusan santri asal Pulau Raas, Madura, memadati Pelabuhan Jangkar, Situbondo, Jawa Timur, Senin (15/6) malam. Selain itu, 127 santri asal Bangka Belitung hendak menuju Pesantren Gontor, Jatim.

Salah satu orang tua santri Madura, Anwar, mengaku khawatir dengan ancaman Covid-19. Namun, ia mau tak mau harus percaya kepada pihak Ponpes dalam menjaga keselamatan anaknya.

"Persiapan berangkat, ada tes kesehatan, dikasih [surat] pengantar dari Bapak Kepala Desa, rapid [test] juga," kata Anwar dikutip dari siaran CNN Indonesia TV, Selasa (16/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seorang Santri, Cindi Aulia mengaku rindu aktivitas belajar tatap muka di Ponpes meski masih takut terhadap Virus Corona.

"Sudah dua bulan lebih [belajar dari rumah], ya karena memang sudah waktunya masuk. Khawatir banget [soal Corona], jadi persiapkan kesehatan saja," tutur dia.

Terpisah, 127 orang santri asal Bangka Belitung berangkat menuju Pesantren Gontor, Jatim, Selasa (16/6). Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman Djohan menyebut para santri itu sudah menjalani protokol Covid-19.

"Para santri ini sudah mendapatkan izin dari pondok pesantren dan pemerintah daerah Jawa Timur, karena mereka telah mengikuti protokol kesehatan," kata dia, di Pangkalpinang, dikutip dari Antara.

Ia mengaku senang melepas keberangkatan para santri. Dirinya mereka akan menjadi calon pemimpin berkualitas.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar ParawansaGubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyebut pesantren di wilayahnya kembali dibuka sejak kemarin. (CNN Indonesia/ Farid Miftah Rahman)
"Sehingga orang tuanya harus mendukung anaknya dalam hal ini," kata Erzaldi.

Terkait masalah keberangkatan para santri saat pandemi, Erzaldi Rosman mengatakan pihaknya sudah mendapatkan kesepakatan bersama dari pemerintah setempat karena sudah mengikuti anjuran protokol kesehatan.

"Selama ini mereka mengikuti protokol kesehatan, dan sudah dibuktikan dengan surat dan kami berkewajiban untuk mengantar mereka hingga sampai tujuan dengan selamat. Mereka sudah melakukan rapid test dan surat kesehatan sudah kita keluarkan," ujarnya.

Ponpes Bersiap

Ponpes Modern Gontor Darussalam, Ponorogo, mengaku telah siap membuka aktivitas belajar mengajarnya. Misalnya, lewat penyiapan tempat isolasi mandiri jika ada kasus baru Corona.

Direktur Kuliyatul Mualimin Al Islamiyah Ponpes Gontor Darussalam, Masyhudi Subari, menyebut pihaknya juga mewajibkan para santri untuk menyerahkan surat bebas Virus Corona melalui rapid test ataupun pemeriksaan PCR swab serta menjalani karantina lebih dulu selama 14 hari.

"Santri harus memiliki surat tanda bukti keterangan yang ditandatangani wali bermaterai, untuk diisolasi 10-14 hari sebelum mereka berangkat," terang dia.

"Pada H-3 atau H-2 mereka melakukan rapid test di daerah masing-masing," imbuhnya.

Ponpes Al-Falah Ploso, Kediri, rencananya baru akan memulai proses pembelajaran awal Juli. Pihak ponpes juga akan bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Kediri untuk membahas hal itu hingga Agustus.

Infografis Santri dan Resolusi Jihad KH Hasyim Asy'ariFoto: CNN Indonesia/Timothy Loen
Pesantren Lirboyo, Kediri, berencana akan kembali beroperasi pada 20 Juni. Pengurus ponpes menyebut proses kedatangan santri akan dilakukan secara bertahap.

Pada tahap pertama, dari total sekitar 28 ribu santri, 10 persen atau sekitar 2.500 santri akan tiba.

Sebagaimana diketahui, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan siap memfasilitasi pondok pesantren yang akan kembali buka usai hampir tiga bulan tutup akibat pandemi Virus Corona.

Namun, baru-baru ini Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menekankan sekolah berkonsep asrama belum boleh dibuka pada Juli dan Agustus mendatang saat pembukaan tahun ajaran baru 2020/2021.

Kendati demikian, Nadiem juga menyatakan pihaknya bakal kembali membuka aktivitas belajar tatap muka di beberapa sekolah zona hijau Virus Corona.

Pakar epidemiologi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Windhu Purnomo menyayangkan pembukaan kembali sejumlah pesantren di Jawa Timur. Sebab, angka penularan Covid-19 di Jatim masih tinggi dengan angka reproduksi efektif atau Rt di atas 1.

"Jadi saya tidak mengerti apa pertimbangan dari kepala daerah itu [membuka pesantren], seharusnya tahan dulu karena Rt masih di angka 1," ujar Windhu kepada CNNIndonesia.com.

Berdasarkan data Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jawa Timur, kasus Covid-19 di wilayah itu pada Senin (15/6) mencapai 8.053 kasus. Dari jumlah itu, 2.317 orang dinyatakan sembuh, dan 638 orang lainnya meninggal.

(khr/antara/arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER