Ikut Pemerintah, DPR Akan Tunda Bahas RUU HIP

CNN Indonesia
Rabu, 17 Jun 2020 14:06 WIB
Ketua Badan Anggaran DPR Azis Syamsuddin diperiksa di gedung KPK, Jakarta, Rabu (6/6). Politisi Partai Golkar itu diperiksa KPK sebagai saksi dalam kasus korupsi proyek pengadaan KTP elektronik dengan tersangka Irvanto Hendra Pambudi Cahyo dan pengusaha Made Oka Masagung. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/ama/18
Wakil Ketua DPR RI, Azis Syamsuddin. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Jakarta, CNN Indonesia --

Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin mengatakan DPR akan mengikuti keputusan pemerintah terkait dengan penundaan pembahasan Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP).

Politikus Golkar itu mengatakan sebuah rancangan regulasi tidak dapat dibahas tanpa persetujuan dari pemerintah.

"Ikut Pemerintah. RUU tidak akan bisa dibahas tanpa persetujuan Pemerintah," kata Azis kepada wartawan, Rabu (17/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terpisah, Wakil Ketua DPR RI lainnya, Sufmi Dasco Ahmad mengatakan bahwa DPR setuju dan sepakat dengan keputusan pemerintah terkait RUU HIP.

Menurutnya, DPR juga sepakat konsentrasi pemerintah lebih ke penanganan pandemi virus corona (Covid-19) saat ini.

"Kita ingin bahwa penanganan Covid-19 itu juga menjadi terukur sehingga kesehatan rakyat tetap terjaga fokusnya dan mudah-mudahan ekonomi juga bisa berjalan dengan baik," kata Dasco.

Waketum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad di Mapolda Metro Jaya, Senin (3/6)Sufmi Dasco. CNN Indonesia/Patricia Diah Ayu Saraswati.

Dia menambahkan, bahwa pembahasan RUU HIP di DPR secara teknis belum ada hingga saat ini.

Sebelumnya, Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan pemerintah telah memutuskan untuk menunda pembahasan RUU HIP.

Pernyataan ini disampaikan Mahfud melalui cuitan di akun twitter resmi miliknnya @mohmahfudmd.

"Terkait RUU HIP, Pemerintah menunda untuk membahasnya," demikian kicauan Mahfud di akun Twitter-nya, Selasa (16/6) pukul 14.49 WIB.

Tak hanya menunda, kata Mahfud, pemerintah juga meminta DPR sebagai pengusul pembahasan RUU tersebut agar berdialog dengan masyarakat dulu.

(ain/mts/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER