Lelucon Gus Dur, Polri Minta Jajarannya Tak Cederai Candaan

CNN Indonesia
Jumat, 19 Jun 2020 16:13 WIB
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Awi Setiyono.
Karo Penmas Mabes Polri Brigjen Awi Setiyono meminta jajarannya tidak terlalu reaktif menanggapi candaan di masyarakat tentang polisi jujur (CNN Indonesia/Martahan Sohuturon)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Awi Setiyono meminta jajarannya tidak terlalu reaktif menanggapi candaan atau lelucon. Dia meminta agar jajarannya lebih cermat.

Awi menyampaikan itu terkait sikap Polres Sula, Maluku Utara yang memeriksa warga usai mengunggah lelucon Gus Dur di media sosial tentang polisi jujur.

"Dan jangan mencederai sesuatu yang hanya candaan saja, langsung ditanggapi dengan serius," ujarnya saat dikonfirmasi, Jumat (19/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Awi mengatakan Mabes Polri berharap Polda Malut, khususnya Polres Sula untuk mendudukkan suatu kasus dengan lebih cermat. Jika memang tidak ada unsur pidananya, lanjut Awi, maka jangan dipaksakan untuk diproses.

"Saya sampaikan ke Polda Malut terutama Polres Sula coba menyikapi segala sesuatunya jangan terlalu reaktif juga," kata Awi.

Awi lalu menegaskan bahwa pemeriksaan seorang warga oleh Polres Sula tidak akan berlanjut. Proses hukum dihentikan. Warga yang bersangkutan hanya cukup dimintai klarifikasi.

"Terkait dengan candaan itu sehingga sampai sekarang proses (hukum) itu belum ada," ucap Awi.

Sebelumnya, warga Sula, Maluku Utara, Ismail Ahmad diperiksa Polres Sula usai mengunggah lelucon Mantan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur tentang polisi jujur. Ismail mengunggah lelucon Gus Dur di akun Facebook pribadinya.

"Hanya ada tiga polisi jujur di Indonesia: patung polisi, polisi tidur, dan Jenderal Hoegeng" tulis Ismail di akun Facebook pribadinya.

Langkah kepolisian dalam merespon unggahan ini menuai kritik masyarakat sipil dan juga keluarga Gus Dur. Putri sulung Gus Dur, Alissa Wahid menilai seharusnya kepolisian menuntut Gus Dur, bukan Islam yang hanya sekadar menulis ulang.

Kapolda Maluku Utara Irjen Rikwanto angkat suara. Dia mengatakan pihaknya telah menegur Kapolres Kepsul AKBP Muhammad Irvan dan jajarannya karena peristiwa itu.

"Setelah saya dalami dengan Kapolres-nya, dengan anggota yang memeriksa, dan obyek yang dipermasalahkan, saya anggap itu kurang tepat. Jadi yang dilakukan oleh Polres Sula itu kurang tepat," kata dia kepada wartawan di di Mapolda Maluku Utara, Kamis (18/6).

(dis/bmw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER