Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengajukan tambahan anggaran sebesar Rp51,2 miliar dalam Rancangan Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun 2021.
Kepala BNPN Doni Monardo menyebut pihaknya mendapat pagu anggaran indikatif Rp715 miliar untuk 2021. Sementara bencana, baik alam maupun nonalam, yang dihadapi Indonesia kian bertambah.
"Mengingat sejak tahun 2017 kami telah mengajukan usulan tambahan, namun setiap tahun belum ada realisasinya. Pada kesempatan ini kami juga mengajukan usulan tambahan anggaran tahun 2021 sebesar Rp51.238.881.000," kata Doni dalam Rapat Kerja Komisi VIII DPR RI bersama BNPN di Kompleks Senayan, Jakarta, Selasa (23/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Doni menjelaskan tambahan anggaran Rp51,2 miliar tersebut akan digunakan untuk dua program, yaitu dukungan manajemen sebesar Rp2,26 miliar dan ketahanan bencana sebesar Rp48,98 miliar.
Adapun pagu anggaran indikatif Rp715 miliar akan disalurkan untuk dukungan manajemen sebesar Rp227,23 miliar, ketahanan bencana Rp488,19 miliar, dan dana siap pakai untuk penanganan darurat bencana sebesar Rp250 miliar.
Doni menyampaikan BNPB masih disibukkan dengan sejumlah ancaman bencana, seperti banjir bandang, longsor, dan karhutla di tahun ini. Mereka juga menghadapi bencana nonalam pandemi virus corona (Covid-19).
Mantan Pangdam Siliwangi itu mengatakan ada ketimpangan antara tantangan yang dihadapi BNPB dengan anggaran yang ada. Sebab itu, Doni berharap kali ini DPR RI bisa menyetujui permohonan tambahan anggaran untuk BNPB.
"Perlu kami sampaikan bahwa dengan kejadian bencana yang meningkat, perlu adanya dukungan tambahan anggaran yang konkret terutama pada kegiatan kegiatan pengurangan risiko bencana atau prabencana," tuturnya.