Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy meminta Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bekerja sama dengan jajaran TNI dan Polri menjaga area pasar tradisional agar tak terjadi kerumunan dalam mencegah penyebaran virus corona (Covid-19).
Muhadjir juga meminta pengelola pasar tradisional aktif mencegah penyebaran virus corona.
"Pak Presiden menginstruksikan agar ada bantuan dari TNI dan Polri untuk ikut mengawasi pusat-pusat kepadatan warga terutama di wilayah tadi itu, seperti pasar tradisional tadi," kata Muhadjir melalui rilis yang diterima CNNIndonesia.com, Jumat (26/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Muhadjir mengatakan protokol kesehatan Covid-19 di pasar tradisional wajib dipatuhi pengelola pasar, para penjual, serta pembeli. Kepatuhan masyarakat, menurut Muhadjir, menjadi kunci utama agar penularan virus corona di Kota Surabaya bisa segera turun.
"Jadi kuncinya itu kalau kita ingin Surabaya segera turun, terutama angka fatalnya yang masih sangat tinggi," ujarnya.
Lebih lanjut, Muhadjir menyatakan pemerintah telah memberikan perhatian khusus dalam penanganan penyebaran virus corona di Jawa Timur. Ia pun meminta jajaran Pemprov Jatim dan Pemkot Surabaya serius menekan kasus positif Covid-19, terutama angka kematian pasien.
"Saya minta betul-betul Surabaya. Karena Surabaya ini kasusnya dan angka kematiannya untuk Jawa Timur paling tinggi," kata Muhadjir.
Provinsi Jawa Timur menempati posisi kedua penyumbang kasus positif virus corona. Berdasarkan data Gugus Tugas Covid-19, per Kamis (25/6), jumlah kumulatif kasus positif virus corona di Jawa Timur mencapai 10.545 orang.
Jumlah tersebut berbada tipis dengan DKI Jakarta yang mencatat kasus positif virus corona sebanyak 10.600 orang. Ketua PMI Jusuf Kalla sempat memprediksi kasus positif virus corona di Jawa Timur bisa melampaui Jakarta.
Dalam tiga hari terakhir kasus positif di Jawa Timur terus mengalami peningkatan. Pada 23 Juni bertambah 258 kasus, 24 Juni bertambah 184 kasus, dan 25 Juni bertambah 247 kasus.
Di sisi lain, Jawa Timur juga mencatat angka kematian tertinggi akibat infeksi virus corona. Secara kumulatif pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia mencapai 764 orang. Jumlah tersebut melampaui angka kematian di Jakarta.
Presiden Joko Widodo telah memberikan tenggat waktu dua pekan menekan penyebaran virus di provinsi yang kini dipimpin Khofifah Indar Parawansa itu. Ia bahkan memerintahkan Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan II untuk membantu penanganan Covid-19 di Jawa Timur.
(fra)