Jokowi Soroti Pengambilan Paksa Jenazah Corona

CNN Indonesia
Senin, 29 Jun 2020 11:18 WIB
Warga Ambon membuang peti mayat setelah merampas jenazah dari ambulans dikawasan jalan Jenderal Sudirman, Desa Batu Merah, Kota Ambon, Maluku. Jumat, (26/6).
Perampasan jenazah oleh kerabat warga yang positif Covid-19 di Ambon, beberapa waktu lalu. (Foto: CNN Indonesia/Said)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Joko Widodo meminta pelibatan para tokoh dan pakar dalam mensosialisasikan bahaya penularan Covid-19 agar kasus pengambilan paksa jenazah pasien Corona tak terjadi lagi.

"Pelibatan tokoh-tokoh agama, tokoh masyarakat, budayawan, sosiolog, antropolog, dalam komunikasi publik harus besar-besaran kita libatkan, sehingga jangan sampai terjadi lagi merebut jenazah yang jelas-jelas Covid oleh keluarga," ujar dia, saat membuka rapat terbatas tentang Percepatan Penanganan Pandemi Covid-19 seperti disiarkan melalui akun Youtube Sekretariat Presiden, Senin (29/6).

Ia berharap dengan komunikasi publik yang baik dari masyarakat, peristiwa perebutan jenazah oleh pihak keluarga itu tak terjadi lagi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu saya kira sebuah hal yang harus kita jaga, tidak terjadi lagi setelah ini," katanya.

Mantan gubernur DKI Jakarta itu juga menekankan pentingnya sosialisasi dalam proses pemeriksaan Covid-19 melalui rapid test maupun metode PCR.

Upaya tenaga medis untuk melakukan pemeriksaan diketahui sempat mendapat penolakan dari warga di sejumlah daerah.

"Ini karena apa? Mungkin datang-datang pakai PCR, datang-datang rapid test, belum ada penjelasan terlebih dulu, sosialisasi dulu ke masyarakat yang akan didatangi, sehingga yang terjadi adalah penolakan," ucap Jokowi.

Kejadian jemput paksa hingga memakamkan ramai-ramai tanpa mengindahkan protokol kesehatan covid-19 beberapa kali terjadi di sejumlah daerah. Terbaru, upaya jemput paksa ini terjadi di Ambon pada 26 Juni lalu.

Sebelumnya, kejadian serupa juga pernah terjadi di Surabaya, Jawa Timur. Saat itu sejumlah driver Ojek Online ikut memakamkan kawan seprofesi mereka beramai-ramai. Padahal jenazah tersebut positif Covid-19 sebelum meninggal dunia.

Di tempat lainnya, peristiwa upaya penjemputan paksa jenazah pasien virus corona oleh pihak keluarga kembali terjadi di Rumah Sakit Dadi, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (10/6). Dalam kasus ini, kepolisian menangkap tiga pelaku yang merupakan keluarga dari almarhum.

Selain itu, ada pula kasus penolakan terhadap petugas Gugus Tugas Covid-19 yang hendak melakukan tes. Misalnya, penolakan para pedagang di Pasar Cileungsi, beberapa waktu lalu.

(psp/arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER