DPR Bela Terawan: Anggaran Kesehatan Tak Hanya untuk Kemenkes

CNN Indonesia
Selasa, 30 Jun 2020 09:55 WIB
Menteri Kesehatan dr Terawan Agus Putranto
melakukan rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi IX DPR RI untuk menyikapi polemik kenaikan iuran BPJS Kesehatan. Jakarta. Selasa (5/11/2019). CNN Indonesia/Andry Novelino
Anggaran bidang kesehatan untuk pandemi virus corona mencapai Rp87,5 triliun, tapi tidak semuanya diberikan kepada Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia --

Komisi IX DPR membela Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto serapan anggaran kesehatan yang rendah terkait penanganan virus corona (Covid-19) senilai Rp75 triliun. Ketua Komisi IX DPR RI Felly Estelita Runtuwene menilali ada kekeliruan yang berkembang di publik.

"Pak Jokowi ada yang salah. Kasihan Pak Menteri juga enggak mau meluruskan, mungkin beda ya orang Jawa yang seperti kami-kami ini," tuturnya dalam jumpa pers di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (29/6).

Diketahui, dalam Sidang Kabinet Paripurna 18 Juni, Jokowi menyebut anggaran kesehatan baru terserap 1,53 persen dari total sekitar Rp75 triliun. Jokowi tidak menyinggung Kementerian Kesehatan secara gamblang, melainkan anggaran di bidang kesehatan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Felly lalu menjelaskan anggaran yang diperoleh Kemenkes dalam menangani virus corona. Awalnya penanganan Covid-19 bidang kesehatan dianggarkan senilai Rp75 triliun. Dalam perjalanannya, anggaran itu ditambah menjadi Rp 87,5 triliun.

Namun, jumlah itu tak semuanya dikelola oleh Kemenkes. Kemenkes mengajukan Rp54,56 triliun, tapi hanya disetujui Rp25,73 triliun oleh Kementerian Keuangan.

Dari jumlah tersebut pun, kata Felly, belum semua masuk ke rekening. Baru Rp1,96 triliun yang didapat diperoleh Kemenkes. Sementara Rp23,77 triliun sisanya masih dalam proses revisi daftar isian pelaksanaan anggaran (DIPA).

"Jadi yang disampaikan Pak Presiden 1,53 persen ya, dari total Rp75 triliun. Nah kita lihat ini harus didudukkan persoalannya, enggak bisa langsung seperti itu," kata Felly.

Sebelumnya, Jokowi marah kepada para menteri dan pimpinan lembaga negara dalam Sidang Kabinet Paripurna. Dia jengkel karena ada menteri yang lamban dan bekerja biasa-biasa saja di tengah pandemi.

Jokowi juga menyinggung serapan anggaran. Dia meminta agar lekas dicairkan agar manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat dan pihak yang berkepentingan.

"Untuk pemulihan ekonomi nasional misalnya saya berikan contoh, bidang kesehatan, itu dianggarkan Rp75 triliun, baru keluar 1.53 persen coba, uang beredar di masyarakat ke-rem ke situ semua," kata Jokowi.

"Segera itu dikeluarkan dengan penggunaan tepat sasaran sehingga men-trigger ekonomi. Pembayaran tunjangan untuk dokter, dokter spesialis, tenaga medis, segera keluarkan. Belanja-belanja peralatan segera keluarkan, ini sudah disediakan 75 triliun seperti ini," tambahnya.

(dhf/bmw/sur)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER