Presiden Joko Widodo kembali mengingatkan agar tidak lagi ego sektoral dalam menanggulangi pandemi virus corona (Covid-19). Ego sektoral kementerian, lembaga hingga pemerintah daerah tidak boleh ada agar upaya penanggulangan bisa dilakukan optimal.
"Tidak ada lagi ego sektoral kementerian, ego lembaga, ego kedaerahan, apalagi jalan sendiri-sendiri harus kita hilangkan," ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas tentang Percepatan Penanganan Pandemi Covid-19 seperti disiarkan melalui akun Youtube Sekretariat Presiden, Senin (29/6).
Jokowi meminta agar kerja-kerja penanggulangan pandemi virus corona dilakukan secara terpadu. Semua pihak yang berkepentingan harus bersinergi satu sama lain. Ego sektoral hanya membuat upaya penanggulangan menjadi tidak maksimal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menurut saya yang paling penting, pengendalian yang terintegrasi, pengendalian terpadu, sehingga semua kerja kita efektif," katanya.
Jokowi juga meminta agar TNI/Polri dapat lebih meningkatkan kedisiplinan masyarakat di area publik. Sebelumnya, Jokowi telah mengerahkan aparat TNI/Polri untuk membantu penjagaan di area publik demi mencegah kerumunan warga.
"Dukungan TNI/Polri untuk kedisiplinan di masyarakat, terutama area publik yang berisiko kita harapkan betul-betul dijaga," ucapnya.
Persoalan ego sektoral terkait penanganan Covid-19 pernah disinggung Jokowi. Pada April lalu, ia mengakui ego sektoral kerap menghambat integrasi kebijakan antarlembaga.
Belum lama, Jokowi juga marah kepada menteri dan pimpinan lembaga negara dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara 18 Juni lalu. Video Jokowi jengkel diunggah akun Youtube Sekretariat Presiden, Minggu (28/6).
Jokowi menilai saat ini adalah masa krisis. Harus ada tindakan atau kebijakan luar biasa. Namun, dia jengkel karena masih ada menteri yang bekerja biasa-biasa saja.
"Jadi, tindakan-tindakan kita, keputusan-keputusan kita, kebijakan-kebijakan kita, suasana adalah harus suasana krisis, jangan kebijakan yang biasa-biasa saja, menganggap ini sebuah kenormalan, apa-apaan ini," kata Jokowi.
Jokowi mengingatkan dirinya bisa saja mengambil tindakan yang tidak biasa usai melihat kinerja menteri yang lamban dalam menghadapi virus corona. Dia pun mempertaruhkan reputasi politiknya demi penanggulangan pandemi yang lebih optimal.
"Bisa saja membubarkan lembaga, bisa saja reshuffle, sudah kepikiran ke mana-mana saya. Entah buat Perppu yang lebih penting lagi, kalau memang diperlukan," kata Jokowi