Demo Uniba Solo, Mahasiswa-Dosen Tuntut Ketua Yayasan Mundur

CNN Indonesia
Selasa, 30 Jun 2020 17:21 WIB
Pengunjukrasa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Makassar, berunjukrasa di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (21/11). Mereka menolak kebijakan pemerintah menaikan harga BBM. ANTARA FOTO/Yusran Uccang/ss/pd/14
Ilustrasi. (Antara/Yusran Uccang)
Surakarta, CNN Indonesia --

Ratusan mahasiswa, dosen, karyawan dan alumni Universitas Islam Batik (Uniba) Solo berunjuk rasa menuntut Ketua Yayasan Perguruan Tinggi Islam Batik (Yapertib) mundur. Aksi digelar di halaman Uniba Solo, Selasa (30/6).

Pengunjuk rasa menuntut bertemu dengan Ketua Yapertib Uniba Solichul Hadi Ahmad Bakri. Mereka menilai pengelolaan yayasan maupun universitas tidak sehat. Namun, Solichul tak menemui pedemo.

Belum ada tanggapan dan komentar dari Yapertib Uniba maupun Solichul tentang aksi mahasiswa, dosen dan staf Uniba.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip Antara, para mahasiswa, dosen, dan karyawan Uniba juga membentangkan sejumlah spanduk antara lain berbunyi "Hentikan Liberalisasi dan Komersialisasi Pendidikan oleh Yayasan", "Kewajiban Mahasiswa Sudah Dibayar Lunas, Tetapi Haknya Terpangkas", "Bisnis Untuk Pendidikan atau Pendidikan Untuk Bisnis"

Dekan Fakultas Tehnik Sain dan Pertanian Uniba Surakarta Sri Yuli Rahmawati dalam orasinya mengatakan, aksi itu menindaklanjuti aksi sebelumnya yang digelar oleh mahasiswa Uniba, Senin (22/6). Ketika itu akasi berakhir dengan ditandatangani dan disetujui 10 tuntutan oleh pihak Yapertib.

Namun, kata Sri Yuli, Solichul yang seharusnya bertanggung jawab terhadap semua kebijakan pengelolaan universitas justru melarikan diri bersama anaknya yang bertindak sebagai staf bendahara Yapertib Uniba.

Bahkan, kata Sri Yuli, aksi mahasiswa tersebut berdampak keluarnya Surat Keputusan (SK) pelimpahan wewenang dari Yapertib kepada Rektor UNIBA. Hal ini, membuktikan bahwa Dewan Pembina dan Yapertib cuci tangan dan tidak bertanggung jawab terhadap tuntutan mahasiswa.

Selain itu, kata Direktur Paska Sarjana Uniba Istiatun, penyelewengan jabatan di Yapertib sudah sangat jelas ketika Ketua Yapertib mengangkat dirinya sebagai Dewan Pembina dan kemudian memasukkan kedua anaknya ke jabatan strategis di Kepengurusan Yapertib, yakni sebagai sekretaris dan staf bendahara.

Sehingga, kata Istiantun, dengan kekuasaan sebagai Dewan Pembina instruksinya semakin arogan kepada pengurus Yapertib. Bahkan, pejabat-pejabat di perguruan tinggi diperlakukan seperti boneka oleh Yapertib.

Rektor UNIBA Surakarta Pramono Hadi mengatakan aksi damai ini merupakan puncak dari semua aktivitas yang dilakukan mahasiswa, dosen, karyawan, rektorat, dan alumni UNIBA, karena sudah terjadi tata kelola yang tidak benar di UNIBA, baik ditingkat sumber daya manusia (SDM) yang tidak kompeten maupun pengalokasian dana yang tidak pas.

Sehingga, kata Pramono, terjadi kesalahan kelola yang berdampak kepada kekecewaan para mahasiswa, dosen, karyawan, dan alumni untuk melakukan aksi damai yang merasa ikut bertanggung jawab apa yang terjadi di UNIBA.

Konsep kesalahan yang pertama, yakni Direktorat hanya bisa mengeluarkan daya usul, bukan pengambil daya keputusan. Sehingga, semuanya tersentral kepada yayasan, maka kesalahan Yapertib sangat pokok dan perlu direformasi.

"Saya sebagai rektor harus bertanggung jawab, artinya sebagai kegagalan dan kami harus mundur sebagai etika akademik," kata Pramono.

Koordinator lapangan Amir Junaedi mengatakan aksi mahasiswa pada 22 Juni 2020 menjadi penyemangat dosen, karyawan, dan alumni UNIBA melakukan aksi hari ini.

Menurut Junaedi, mahasiswa, dosen, karyawan, dan alumni dalam aksi damai sepakat menolak adanya nepotisme di dalam Yapertib Surakarta dengan mengeluarkan ketua bersama kroninya, lakukan audit investigasi seluruh aset Yapertib.

Selain itu, pengunjuk rasa juga menolak intervensi Yapertib dalam pengelolaan universitas, kembalikan sistem atau aturan penggajian dan honorarium dosen dan karyawan sesuai aturan kepegawaian UNIBA, hilangkan jabatan-jabatan boneka di lingkungan Yayasan dan Universitas.

Para pengunjuk rasa sempat membakar ban bekas di tengah halaman UNIBA, karena pihak Yapertib tidak mau menemui mereka dan mengancam akan menyegel Uniba jika pihak yayasan tidak merespons tuntutan mereka.

(antara/ugo)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER