Thamrin City soal Protes Pedagang: Beban Operasional Normal

CNN Indonesia
Kamis, 02 Jul 2020 11:15 WIB
Petugas memeriksa suhu tubuh pengunjung yang akan memasuki pusat perbelanjaan Thamrin City di Jakarta, Sabtu (30/5/2020). Kementerian Perdagangan akan membuka kembali aktivitas perdagangan seperti pasar rakyat, toko swalayan, pusat perbelanjaan serta tempat hiburan mulai bulan Juni 2020 secara bertahap di masa normal baru dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/wsj.
Petugas memeriksa suhu tubuh pengunjung yang akan memasuki pusat perbelanjaan Thamrin City di Jakarta, Sabtu (30/5/2020). (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
CNN Indonesia --

Pihak pengelola Thamrin City buka suara mengenai keluhan dan permintaan pedagang yang menghendaki diskon maupun pembebasan biaya service charge dan utilitas seperti listrik dan air.

GM PR & Promotion Thamrin City, Sindiwaty menjelaskan bahwa dampak pandemi corona bukan cuma dirasakan para pedagang.

Sindiwaty mengungkapkan sebagai pengelola Thamrin City, selama PSBB berlangsung pihaknya tetap membayar kewajiban dan membiayai kegiatan operasional lainnya. Mulai dari membayar gaji karyawan, gaji tenaga keamanan, kebersihan dan pemeliharaan, serta listrik dan air.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami juga tidak mendapatkan diskon atas penggunaan listrik dan air tersebut selama PSBB berlangsung. Jadi beban operasional tetap normal," ujarnya melalui keterangan tertulis, Kamis (2/7).

Menurut Sindiwaty, saat PSBB, pihaknya sebagai pengelola telah mematuhi dan mentaati aturan pemerintah dengan menutup sementara Thamrin City. Kemudian, Thamrin City baru kembali beroperasi pada masa PSBB transisi.

Lebih lanjut, Sindiwaty memahami situasi yang dihadapi oleh para pedagang saat pandemi Covid-19 ini. Namun, menurutnya, setiap kebijakan harus dilakukan secara hati-hati dan cermat agar kegiatan operasional di Thamrin City tidak terganggu.

"Kami perlu mengkaji dan menghitung beban biaya yang harus dibayarkan dan berapa besar keringanan biaya yang mungkin bisa dilakukan. Kami akan selalu memberikan yang terbaik agar kegiatan usaha ini dapat menghidupi semuanya," ujarnya.

Sebelumnya, sejumlah pedagang di Thamrin City menuntut pengelola membebaskan biaya listrik dan service hingga Desember mendatang. Sebab selama wabah virus corona melanda dan PSBB diterapkan di Jakarta, sejumlah pedagang merugi karena tidak bisa berjualan secara normal.

Kemudian, mereka juga menuntut pengelola menghapuskan denda selama pandemi virus corona dari Maret hingga Mei. Para pedagang meminta agar pembayaran dapat dilakukan secara bertahap sampai dengan bulan Desember.

Di sisi lain, para pedagang juga meminta pengelola tetap menjalankan fasilitas umum seperti sedia kala seperti eskalator, AC, listrik, pintu utama, dan lift.

(ain/dmi/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER