Wali Kota Bandung Oded M Danial mengatakan pemberian izin operasional transportasi ojek online (ojol) tergantung kesiapan operator dalam memberikan jaminan pelaksanaan protokol kesehatan.
"Kebijakan kami di Kota Bandung ketika ada komunitas atau pengusaha yang ingin melakukan kelancaran usahanya lagi, saya meminta mereka untuk mengajukan usulan untuk mengaktifkan kegiatan," kata dia, usai menerima audiensi Gojek, di Pendopo Kota Bandung, Rabu (1/7).
"Barusan sudah saya arahkan agar mereka secepatnya mengusulkan. Selain itu, ada komitmen menandatangani dan siap melakukan protokol kesehatan dengan baik dan benar," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oded berujar Pemkot Bandung tidak mematok waktu kepada operator ojol untuk beroperasi. "Waktunya itu secepatnya saja, tergantung kesiapannya saja. Itu natural," katanya.
Sementara itu, Vice President Gojek Jawa Barat Banten Becquini Akbar siap untuk mengajukan surat kepada Pemkot Bandung atas kesiapannya untuk kembali beroperasi menarik penumpang.
"Realisasi suratnya akan kirimkan hari ini. Kami akan menunggu waktu panggilan dari Ketua Harian Gugus Tugas Covid-19. Kita siap presentasi dan simulasi lagi," tuturnya.
![]() |
Becquini mengatakan terdapat beberapa langkah untuk memberikan kenyaman bagi mitra dan kendaraan yang steril. Misalnya, menyediakan posko aman bersama Gojek dengan pemanggilan rutin bagi mitra yang mengendarai roda dua dan empat.
"Kemudian melakukan desinfeksi pembersihan kendaraan baik dan pengecekan suhu tubuh serta pembagian masker dan hand sanitizer. Ketika sudah melakukan pengecekan itu akan muncul di aplikasi ada keterangan di bawah namanya seperti suhu tubuh dan kendaraan sudah didisinfeksi," katanya.
Jika terdapat mitra dengan suhu di atas normal, pihaknya akan memantau dengan ketat. Di samping itu, ada pembatas atau sekat ketika berboncengan dalam kendaraan. Jika motor, pembatas tersebut digunakan oleh pengendara atau mitra seperti menggunakan tas ransel.