Bandung Bolehkan Hiburan Malam Buka Asal Pengunjung Tes Rapid

CNN Indonesia
Jumat, 03 Jul 2020 20:08 WIB
Ilustrasi DJ
Ilustrasi tempat hiburan malam. (vascorossy/Pixabay).
Bandung, CNN Indonesia --

Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung meminta pengelola tempat hiburan seperti klub malam dan karaoke untuk melakukan rapid test virus corona kepada para pengunjung sebagai syarat jika ingin kembali beroperasi.

Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna menjelaskan hal tersebut perlu dilakukan karena potensi interaksi pengunjung di tempat hiburan malam terbilang tinggi. Karenanya, ia meminta pengunjung yang datang dipastikan tidak terpapar Covid-19.

"Persoalan terbesar adalah kalau di ruang karaoke, apa yang menjamin kalau pengunjung dan pemandu lagu itu tidak ada kontak fisik? Itu yang belum bisa dijawab oleh pengelola tempat hiburan," kata Ema saat meninjau sejumlah tempat hiburan di Kota Bandung, Jumat (3/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Maka saya sarankan setiap pengunjung idealnya dilakukan rapid test," tambah Ema.

Ema menegaskan, rapid tes sangat rasional disyaratkan kepada para pengunjung di tempat hiburan. Sebab prosesnya cukup praktis dan cepat, ditambah durasi kunjungan para pengunjung juga terbilang lama.

Apabila ada pengunjung yang dinyatakan reaktif Covid-19 atau terpapar berdasarkan rapid tes, maka dilarang masuk. Bahkan Ema meminta yang bersangkutan bisa langsung ditangani oleh petugas medis.

Kendati demikian, Ema mengapresiasi inisiatif pengelola hiburan untuk mencatat identitas dari setiap pengunjung. Karena tidak menutup kemungkinan bahwa pengunjung tempat hiburan itu bersifat anonim dengan tidak diketahui identitasnya.

"Bila nanti terjadi sesuatu (paparan Covid-19), kita sangat mudah melacaknya. Nanti kita lacak, ia datang dari mana, dan interaksi ke siapa saja," tutur Ema.

Di luar itu, Ema menegaskan, keputusan pembukaan sektor tempat hiburan malam ada di tangan Wali Kota Bandung. "Saya menyarankan rapid tes. Pengusaha hiburan bukan investor kecil, mereka sebetulnya termasuk berkemampuan," ujarnya.

Sementara itu, Pengelola F3X Club Alvin menyanggupi permintaan Pemkot Bandung tersebut. Ia berjanji akan menyiapkan rapid test bersama Perkumpulan Pegiat Pariwisata Bandung (P3B).

"Kalau karyawan kami semuanya sudah rapid tes. Tamu pun nantinya kita semua akan dites. Jadi mereka pun akan lebih nyaman. Kami terima usulan itu," katanya.

Menyangkut pembebanan biaya rapid tes, Alvin mengaku sedang melakukan penyesuaian. Ia pun belum memastikan, biaya tersebut akan dibebankan kepada pengunjung, atau disediakan secara gratis dari pengelola.

"Nanti kita bicarakan dahulu di asosiasi (P3B). Apakah ini akan dibebankan ke pengunjung, atau jadi beban pengelola (pengusaha)?," katanya.

(hyg/osc)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER