Menengok 'Tanah Timbul' yang Disebut Proyek Reklamasi Ancol

Dhio Faiz | CNN Indonesia
Sabtu, 04 Jul 2020 17:36 WIB
Aktivitas bongkar muat tanah/lumpur dikawasan reklamasi Ancol Timur. Jakarta, Sabtu, 4 Juli 2020. Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan mengeluarkan Keputusan Gubernur Nomor 237 Tahun 2020 tentang seluas 35 hektar dan Kawasan Taman Rekreasi Taman Impian Ancol Timur Seluas 120 hektar yang ditandatangani pada 24 Februari 2020.
Aktivitas bongkar muat tanah/lumpur dikawasan reklamasi Ancol Timur. Jakarta, Sabtu, 4 Juli 2020. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Raungan ekskavator terdengar dari kejauhan. Menyambut belasan truk berwarna biru silih berganti masuk. Aktivitas pinggir timur kawasan wisata Ancol tak berhenti berdenyut. Di lokasi yang disebut sebagai lokasi reklamasi kawasan Ancol.

"Unit Alkal DTA DKI Jakarta" tersemat di pinggir bak setiap truk. Mobil-mobil itu terlihat membawa lumpur yang bercampur sampah. Sesampainya di pinggir laut, mereka tuangkan lumpur yang memenuhi seisi truk.

Muatan itu langsung disambut beberapa ekskavator berwarna biru yang telah disiagakan di tepi laut. Lumpur beserta sampah diaduk. Lumpur makin lama makin mengeras.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

CNNIndonesia.com mengunjungi lokasi tersebut, Sabtu (4/7). Letaknya sekitar 2 kilometer ke arah timur dari Pintu Gerbang Ancol Timur. Lokasi bukit lumpur ini persis di seberang Mal Ancol Beach City (ABC).

Saat CNNIndonesia.com menjejakkan kaki, sebagian besar dataran di sana sudah mengeras. Bahkan dataran buatan itu kuat menahan berat belasan truk yang mondar-mandir setiap waktu.

Lumpur tak hanya menjadi daratan, tapi juga bukit-bukit kecil. Ada beberapa bukit setinggi tiga sampai empat meter di sana. Di beberapa sisi, ada bedeng-bedeng yang digunakan pekerja Dinas Sumberdaya Air DKI Jakarta untuk beristirahat.

Lokasi ini yang konon disebut Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah jadi rencana perluasan kawasan Ancol, Jumat (4/7). Saefullah mengatakan lokasi ini adalah "tanah timbul" yang menjadi cikal bakal reklamasi Ancol.

Saefullah mengatakan tanah timbul ini punya luas 20 hektare. Dataran imitasi tersebut dibuat dari lumpur hasil kerukan di 13 sungai yang ada di Jakarta.

Di lokasi ini rencananya akan dibangun Museum Rasulullah, museum Nabi Muhammad SAW pertama di luar Arab Saudi. Pembangunannya telah dimulai sejak peletakan batu pertama, Rabu (26/2).

Saat itu, peletakan batu pertama dihadiri Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Ketua Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla, Menteri Agama Fachrul Razi, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Sekjen Liga Islam Dunia Muhammad bin Abdul Karim Al Issa.

CNNIndonesia.com sempat menemui nelayan yang sering singgah di sekitar lokasi itu. Pria bernama Esmu Sudarsono menyebut truk-truk dari Pemprov DKI sudah sibuk menimbun lumpur di lokasi itu sejak awal tahun.

"Waktu peresmian ada Pak JK, Pak Anies, rame banget warga. Mau bikin museum Nabi katanya," ucap Esmu kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (4/7).

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta menerbitkan Keputusan Gubernur Nomor 237 Tahun 2020 tentang Izin Pelaksanaan Perluasan Kawasan Rekreasi Dufan seluas 35 hektare dan Kawasan Taman Rekreasi Taman Impian Ancol Timur Seluas 120 hektar yang ditandatangani pada 24 Februari 2020.

Rencananya perluasan itu dilakukan untuk lokasi pembangunan sejumlah fasilitas. Di antaranya, Masjid Apung, Museum Rasulullah, fasilitas fasilitas meeting, incentive, convention, dan exhibition (MICE), hingga wahana laut baru Ancol.

Kebijakan ini memicu perhatian publik karena serupa dengan proyek reklamasi. Padahal Gubernur Anies telah berjanji menolak reklamasi Teluk Jakarta saat berkampanye.

(ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER