Menko PMK Minta Kampus Aktif Bantu Tangani Covid di Jatim

CNN Indonesia
Selasa, 07 Jul 2020 05:05 WIB
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy. CNN Indonesia/Adhi Wicaksono
Menko PMK Muhadjir Effendy. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan Jawa Timur menjadi wilayah paling tinggi kasus penyebaran kasus Covid-19. Dia pun meminta perguruan tinggi di Jatim aktif bantu menangani kasus virus corona.

Meski saat ini kampus-kampus telah ikut berperan dalam penanganan Covid di Surabaya, namun menurut Muhadjir itu belum dilakukan secara maksimal.

Muhadjir pun meminta agar Pemprov Jawa Timur melakukan koordinasi agar perguruan tinggi bisa ikut serta melakukan sosialisasi dan edukasi terhadap masyarakat terkait pencegahan pertama penyebaran wabah corona.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nanti untuk mengkoordinasi perguruan tinggi itu saya sudah izin Bu Gubernur untuk nanti Pak Wagub yang melakukan koordinasi. Karena kita butuh tenaga akademisi untuk sosialisasi dan edukasi masyarakat," kata Muhadjir melalui rilis yang diterima CNNIndonesia.com, Senin (6/7).

Muhadjir juga berjanji pemerintah pusat akan segera memenuhi fasilitas baik untuk perguruan tinggi maupun di beberapa titik di Jawa Timur dalam rangka mempercepat penanganan Covid-19. Fasilitas itu salah satunya alat tes virus corona.

"Untuk fasilitas nanti akan diberi dukungan termasuk reagen PCR kitsnya, reagen ekstrasinya, itu nanti akan diberikan dukungan oleh Pak Menkes," kata dia.

Lebih lanjut Muhadjir mengungkapkan, jumlah kasus corona di Indonesia akan turun jika kasus penyebaran Covid-19 di Jawa Timur bisa ditekan.

"Karena sekarang faktor yang paling determinan menurut saya berada di Jawa Timur," kata Muhadjir.

Saat ini pihaknya masih terus melakukan berbagai upaya untuk mendukung penanganan kasus positif covid-19 di Jawa Timur. Diketahui kasus positif corona di Jawa Timur per Minggu (5/7) kemarin telah mencapai 552 kasus.

"Kita masih terus berupaya memberikan dukungan dari pusat. Baik itu melalui gugus tugas maupun kementerian kesehatan maupun kementerian yang lain," kata Muhadjir.

(tst/osc)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER