Sebanyak tujuh santri Pondok Pesantren Modern Gontor Kampus 2 Ponorogo, terkonfirmasi positif corona. Dari tujuh santri tersebut, enam orang diketahui berasal dari luar Pulau Jawa.
Pemkab dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Ponorogo pada Minggu mengonfirmasi kasus pertama santri asal Sidoarjo. Namun hingga Rabu (8/7), bertambah enam orang.
Pada kasus pertama, santri yang teridentifikasi positif corona berasal dari Sidoarjo. Kasus ini diketahui setelah Dinas Kesehatan Ponorogo mendapat informasi bahwa ayah salah satu santri di Pondok Modern Gontor merupakan pasien positif.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selang dua hari kemudian, Rabu, Bupati Ponorogo Ipong Muchlisoni kembali mengumumkan enam orang kembali positif dari hasil tes usap PCR di Surabaya.
"Temuan kasus (pertama) bukan berasal dari lingkungan dalam Pondok Modern Gontor, tapi berasal dari luar pondok, yakni dari Sidoarjo," kata Wakil Pengasuh Pondok Modern Gontor Kampus 2, Muhammad Hudaya, dikutip dari Antara.
Sementara enam orang tembahan tersebut, diketahui dua santri berasal Makassar, satu santri dari Manado, satu santri dari Banjarmasin, satu santri dari Ternate, dan satu santri lagi dari Gowa, Sulawesi Selatan.
Sama seperti santri Sidoarjo, keenam santri asal luar Jawa ini diketahui masuk Pondok Gontor dengan membawa surat keterangan sehat, namun tanpa disertai hasil tes cepat (rapid test) Covid-19.
Ustaz Huda menegaskan kasus santri positif Covid-19 hanya terjadi di Pondok Modern Gontor Kampus 2, namun tidak terjadi di kampus cabang-cabang Gontor lainnya termasuk tidak di kampus Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor.
Pihaknya mengimbau kepada seluruh wali santri Pondok Modern Gontor Kampus 2 agar tetap tenang dan tidak panik.
"Situasi di kampus Pondok Modern Gontor Kampus 2 kami informasikan saat ini tetap berjalan dengan tenang, aman, kegiatan santri-santri berjalan sebagaimana mestinya dengan tetap menjalankan protokol kesehatan," ujarnya.
Pengasuh pondok juga mempersilahkan petugas dari Satgas Covid-19 untuk melakukan tindakan-tindakan yang dibutuhkan, seperti melakukan tes cepat atau rapid test COVID-19 maupun tes usap PCR, terhadap orang-orang yang diidentifikasi terlibat kontak erat.
(ain)