Gugas Jabar dan TNI Bagi Tugas Tangani Klaster Secapa AD

CNN Indonesia
Sabtu, 11 Jul 2020 03:29 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil usai mengikuti rapat di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (8/1).
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. (CNNIndonesia/Feri Agus Setyawan).
Bandung, CNN Indonesia --

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebut, pihaknya melalui Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar sudah berkoordinasi dengan TNI terkait klaster Sekolah Calon Perwira TNI AD (Secapa AD). Kedua pihak sepakat untuk membagi skenario penanganan klaster baru virus corona di Jabar tersebut.

"Sesuai kesepakatan dengan Panglima TNI, bahwa pengelolaan pandemi klaster di sana (Secapa AD) akan dikelola secara mandiri oleh TNI AD," ujar Emil, sapaan karib Ridwan Kamil dalam konferensi pers di Bandung Jumat (10/7).

Dengan skenario tersebut, lanjut Emil, maka Gugas Jabar akan melakukan pelacakan kontak, tes masif, dan penelusuran epidemiologis di luar Secapa AD.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sehingga kita hanya mengerjakan pada perimeter di luar kompleks (Secapa) yaitu testing, tracing kepada keluarga, testing kepada kontak di luar kompleks itu jadi tanggung jawab Gugus Tugas Kota Bandung dan Provinsi Jabar," ungkapnya.

Selain itu, Emil mengaku telah berkoordinasi dengan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo perihal pengetesan masif di lingkungan sekolah berbasis asrama yang dikelola TNI.

"Saya lapor ke panglima dan Pak Doni Monardo, dan sudah disepakati bahwa puluhan sekolah vertikal (institusi pendidikan kenegaraan) itu akan dites massal untuk memastikan kepastian bahwa hal hal seperti ini tidak terulang lagi," jelasnya.

Ia menambahkan, pengetesan serupa sudah dilakukan Gugus Tugas di pasar, terminal, dan objek wisata.

"Jadi kita waspada setelah ada kejadian kita buat pola. Dulu pasar enggak dites setelah ada pola pasar kita intensifkan," ucapnya.

Sampai saat ini, Emil mengaku masih menunggu perkembangan tes masif yang dilakukan oleh sekolah militer. Namun ia berjanji semua data akan disampaikan secara transparan.

"Dari Pak Doni (Kepala BNPB) sudah menyampaikan bahwa semua data tidak boleh ada yang ditutupi dan itu jadi prinsip transparansi dari gugus tugas dan kita hadapi sama-sama termasuk menghadapi kabar buruk," tegas Emil.

(hyg/osc)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER