Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengatakan bahwa Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto merupakan menteri kesayangan Presiden Joko Widodo.
Karenanya, dia menduga Terawan tidak akan diganti jika Jokowi melakukan reshuffle.
Hal ini disampaikan sosok yang akrab disapa Zulhas itu saat menjadi pembicara dalam acara peluncuran buku 'Menghadang Corona: Advokasi Publik di Masa Pandemi karya anggota DPR dari Fraksi PAN Saleh Daulay di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Jumat (10/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau ada isu-isu reshuffle, Pak Terawan ini banyak orang yang enggak tahu, ini menteri kesayangannya Pak Jokowi ini. Kalau ada reshuffle, insya Allah enggak mungkin di-reshuflle itu Pak Menkes," kata Zulhas.
Lihat juga:Maju Mundur Wacana Reshuffle Kabinet Jokowi |
Zulhas juga mengaku kenal baik dengan Terawan. Dia mengucapkan terima kasih telah bersedia menjadi salah satu pembicara dalam peluncuran buku Saleh.
Terawan sendiri hadir dalam acara tersebut secara virtual. Namun, dia tidak merespons terkait pernyataan Zulhas tersebut.
![]() |
Diketahui, Jokowi membuka opsi melakukan reshuffle kabinet agar pemerintah bisa optimal menghadapi dampak pandemi virus corona. Opsi tersebut terlontar dalam Sidang Kabinet Paripurna pada 18 Juni lalu.
"Bisa saja membubarkan lembaga, bisa saja reshuffle, sudah kepikiran ke mana-mana saya. Entah buat Perppu yang lebih penting lagi, kalau memang diperlukan," kata Jokowi dalam video yang diunggah akun Youtube Sekretariat Presiden, Minggu (28/6).
Merespons Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan sektor kesehatan dan ekonomi harus menjadi prioritas bila Jokowi ngin melakukan reshuffle kabinet dalam waktu dekat.
"Yang sekarang ini merupakan prioritas seharusnya di bidang kesehatan terkait penanganan Covid-19, termasuk di bidang ekonomi juga seharusnya," ucap Fadli kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Rabu (1/7).
Menurutnya, dua sektor tersebut harus diprioritaskan karena kinerjanya tidak stabil di tengah pandemi virus corona (Covid-19).