Stasiun Bogor, Jawa Barat kembali sibuk di Senin (13/7) pagi. Calon penumpang KRL Commuter Line sudah mengular sejak pukul 06.00 WIB.
Para calon penumpang ini terlihat mengantre dan berbaris panjang sebelum tap card masuk peron. Ada yang hendak ke Depok maupun Jakarta.
Meski terjadi antrean dalam peron, penumpang tetap memerhatikan jarak fisik saat mengantre di tap card. Alhasil antrean tetap tertib.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah seorang penumpang KRL, Jessie Maharany datang sekitar pukul 06.05 WIB, saat itu terlihat antrean jelang masuk peron.
"Memang sudah ramai antreannya sejak mau tap masuk ke peron, saya mau ke Jakarta (Kota) di jalur 4 itu antreannya udah panjang, jadi nunggu kereta berikutnya, tapi tetap physichal distancing," ujar Jessie saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (13/7).
Penumpang lainnya, Anindya Ninda juga sama. Dia yang tiba di stasiun pukul 06.00 WIB ini menyebut antrean masuk peron merupakan hal wajar. Mengingat pagi ini merupakan hari Senin, hari pertama kerja dalam sepekan ke depan.
"Tadi saya datang memang sudah ramai antreannya, tapi wajar kalau subuh dan hari Senin memang ramai," katanya.
Ninda menambahkan, meski ramai dipadati penumpang namun antrean tertib dan memperhatikan jarak satu sama lain.
"Memang tadi sempat antre di peron dua untuk ke Cawang, agak lama karena nunggu kereta, tapi tetap jaga jarak dan nggak serobot-serobot," tambahnya.
Penumpang lainnya, @damaReja melalui akun twitternya menyebut sejak pukul 04.00 WIB pagi Stasiun Bogor sudah sibuk dengan antrean penumpang. Selain KRL Commuter Lin, beberapa orang memilih naik bus bantuan dari Pemprov DKI dan Kementerian Perhubungan.
"Stasiun Bogor 4:20 tadi aman dan lancar. Tapi yang antri bus udah lumayan dan baru jalan jam 5 katanya. Jadilah kembali ke KRL yang ku cinta," twitnya.
Sebelumnya Wakil Wali Kota Bogor, Dedi Abdu menyebut bantuan bus dari Pemprov DKI dan Kemenhub bertujuan untuk mengurangi kepadatan di Stasiun Bogor.
Warga yang terbiasa menggunakan KRL dari Bogor untuk pergi ke Jakarta saat ini bisa menggunakan bus yang tersedia secara gratis tersebut.
"Kapasitas gerbong KRL yang normalnya dapat diisi 220 orang, pada saat PSBB hanya dapat diisi 60 orang. Hal ini berdampak pada jumlah penumpang yang tidak dapat terangkut yang kemudian harus dicarikan solusinya," ujarnya.
"Hari ini ada 150 bus bantuan Pemprov DKI dan Kemenhub untuk menanggulangi antrean penumpang yang terjadi diawal minggu," imbuhnya.
(mel/osc)