Sekitar tiga dari tujuh anggota DPRD Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara dinyatakan positif terinfeksi virus corona. Ketiganya sementara masih melakukan perjalanan dinas keluar kota ke Makassar, Sulawesi Selatan.
Hasil tes yang dilakukan oleh tujuh anggota DPRD menyatakan tiga diantaranya rekatif usai melakukan perjalanan dinas ke kota yang sama. Ketiga orang tersebut kemudian melakukan tes swab pada Minggu (26/7) dengan hasil terkonfirmasi positif terinfeksi virus corona.
Ketiga anggota dewan yang dinyatakan positif telah menempuh perjalanan ke Makassar hanya berselang beberapa jam sebelum hasil tes swab diumumkan oleh Gugus Tugas Covid-19 Sulawesi Tenggara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tiga orang ini masih di luar daerah. Ada konsultasi di Pertamina penambahan kuota BBM di Buton Tengah," kata Sekretaris DPRD Buton Tengah Burhanuddin kepada wartawan di Kendari, Senin (27/7).
Burhanuddin mengatakan, ketiga anggota dewan semula dinyatakan reaktif dan disarankan untuk menjalani isolasi mandiri sembari menunggu hasil tes swab.
Saat melakukan rapid test ulang di Kota Baubau, satu dari tiga anggota dewan dinyatakan non-reaktif. Sementara dua orang lainnya tidak mengirimkan laporan hasil rapid test ke sekretariat. Kendati belakangan diketahui hasil tes dinyatakan non-reaktif.
Atas dasar itu kemudian ketiganya diizinkan melakukan perjalanan dinas ke Makassar bersama belasan anggota dewan lainnya.
"Posisinya mereka kembali rapid dan hasilnya tidak reaktif. Seandainya dia reaktif, tidak mungkin kita izinkan. Tapi kan persoalannya tanggal 21 diswab dan malam keluar swabnya dan mereka berangkat paginya," ujarnya.
Lihat juga:Daftar 53 Zona Merah Corona di Indonesia |
Kepala Dinas Kesehatan Buton Tengah Karyadi menyayangkan perjalanan dinas yang dilakukan oleh ketiga anggota dewan. Karyadi mengatakan pihaknya sudah memberikan imbauan agar ketujuh anggota dewan yang dinyatakan reaktif untuk melakukan isolasi mandiri saat menunggu hasil tes swab.
"Sejak reaktif kami sudah sampaikan agar tetap di rumah. Namanya reaktif ini belum jelas bisa iya, bisa tidak," ucapnya.
Ia juga mengaku jika pihak Dinkes Buton Tengah tidak pernah mengeluarkan hasil rapid test non-reaktif sebagai dasar untuk melakukan perjalanan dinas keluar kota. Lebih lanjut ia akan berkoordinasi dengan ketiga anggota dewan untuk memastikan keberadaan mereka saat ini.
(pnd)