MUI Minta Pemerintah Beri Internet Gratis Siswa Terpencil

CNN Indonesia
Rabu, 15 Jul 2020 18:11 WIB
Murid-murid pulang mengunakan rakit usai belajar di SDN 10/Sekolah Marjinal yang terletak di Dusun Sialang Harapan Desa Batu Sasak, Kecamatan Kampar Kampar Kiri, Kabupaten Kampar, Riau, 16 Desember 2019. Sekolah ini sudah tidak terlalu memprihatinkan karena telah mengalami renovasi, namun tidak bisa dibandingkan dengan sekolah di perkotaan. CNNIndonesia/Safir Makki
Ilustrasi anak-anak di daerah terpencil (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sekretaris Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (Wantim MUI) Noor Achmad meminta pemerintah memberikan internet gratis pada para siswa miskin dan yang berada di daerah tertinggal, terluar dan terdepan Indonesia.

Hal itu bertujuan agar para siswa di seluruh Indonesia mendapatkan haknya untuk menuntut ilmu via internet di tengah pandemi virus corona (Covid-19) saat ini.

"Pemerintah wajib menjamin terpenuhinya hak rakyat untuk belajar seoptimal mungkin, termasuk akses internet untuk rakyat kecil, khususnya di 3T, Terluar, terpencil dan termiskin," kata Noor di kantor MUI, Jakarta, Rabu (15/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Noor juga meminta agar pelbagai infrastruktur penunjang pendidikan nasional perlu disiapkan pemerintah. Akses telekomunikasi, jaringan internet, dan lain sebagainya perlu segera dibangun oleh pemerintah karena menyangkut kebutuhan bagi para siswa.

Menurut Noor, pemerintah juga perlu lebih maksimal menanggulangi Covid-19 dengan memberikan alokasi anggaran yang cukup, terutama bidang pendidikan.

"Bukan untuk BUMN mau pun korporasi," kata Noor.

Noor lalu meminta secara khusus kepada Kemenag dan Kemendikbud untuk tidak mengeluarkan kebijakan yang bertentangan dengan pendidikan yang menekankan keimanan dan ketakwaan.

Ia meminta agar kurikulum pendidikan agama tetap diberikan kepada peserta didik sesuai agamanya dan diajarkan oleh pendidik sesuai agama masing-masing.

"Wantim mewasiatkan agar penyelenggaraan pendidikan naisonal memperhatikan tantangan faktual dan masa depan dengan tetap merawat nilai-nilai kebijakan bangsa Indonesia sendiri," kata dia.

Diketahui, banyak guru dan siswa di daerah tertinggal terdepan dan terluar (3T) yang terkendala akses hingga fasilitas dalam pembelajaran jarak jauh (PJJ). Mereka tidak hanya sulit mendapat akses internet, tetapi juga aliran listrik.

(rzr/bmw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER