Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Reisa Broto Asmoro mengatakan perawatan pasien terinfeksi virus corona sudah menunjukkan kemajuan.
Hal ini didasari pada kapasitas tempat tidur (bed) rumah sakit rujukan yang baru terisi separuh.
"Treatment atau perawatan memang sudah lebih dulu menunjukkan kemajuan, dengan semakin menurunnya bed occupancy ratio atau kapasitas tempat tidur sampai kisaran 50 persen," kata Reisa dalam jumpa pers di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (15/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal itu, menurutnya, menunjukkan kapasitas tempat tidur di rumah sakit, terutama rumah sakit rujukan Covid-19 masih tersedia.
Beberapa waktu sebelumnya, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto mengatakan tempat tidur di ruang perawatan khusus pasien corona yang telah disiapkan baru terisi 53 persen.
Peningkatan kasus harian di Indonesia memang tidak lantas membuat kapasitas rumah sakit penuh. Reisa mengatakan, hal itu lantaran isolasi mandiri sudah menjadi pilihan banyak orang.
"Isolasi mandiri menjadi pilihan ribuan orang yang sudah paham bahwa dirinya membawa virus, meski mereka terlihat sehat dan tidak menunjukkan gejala sakit sama sekali," ucapnya.
Reisa juga mengingatkan agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan dalam kegiatan sehari-hari untuk memutus rantai penularan.
"Ada tiga jurus yang bisa membuat kita berhasil memutus rantai penularan, yaitu jaga jarak aman, pakai masker dengan benar, ketiga, cuci tangan, ini ampuh membunuh virus," katanya.
Dalam paparan data laporan harian per 15 Juli 2020, Yurianto mengatakan jumlah kasus positif Corona di Indonesia secara akumulatif mencapai 80.094. Dari jumlah tersebut sebanyak 39.050 dinyatakan sembuh, dan 3.797 meninggal.