Ada Aksi Lempar, Massa Tolak Omnibus Law Waspada Provokator

CNN Indonesia
Kamis, 16 Jul 2020 17:58 WIB
Massa yang melakukan demonstrasi menuntut agar DPR menghentikan pembahasan RUU Ciptaker di depan Gedung DPR/MPR melempari botol minuman ke arah barikade polisi, Kamis (16/7) sore.
Massa yang melakukan demonstrasi menuntut agar DPR menghentikan pembahasan RUU Ciptaker di depan Gedung DPR/MPR, Jakarta, 16 Juli 2020.(CNN Indonesia/ Yogi Anugrah)
Jakarta, CNN Indonesia --

Massa tolak omnibus law RUU Cipta Kerja (Ciptaker) di depan kompleks DPR/MPR, Jakarta, mewaspadai dugaan provokasi saat terjadi aksi pelemparan, Kamis (16/7) petang.

Itu terjadi ketika di tengah aksi massa yang berlangsung sejak siang, pada sore hari ada segelintir yang melempari botol minuman ke arah barikade polisi. Tak hanya melempari botol, terpantau massa juga merusak kawat berduri yang dipasang aparat kepolisian.

Menanggapi aksi tersebut, orator lapangan massa aksi pun memberikan komando dengan pengeras suara. Dia meminta rekan-rekannya tak terpancing, dan menyebut yang melakukan aksi pelemparan itu bukan bagian dari mereka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang melempar bukan bagian dari aksi kita kawan-kawan, satu komando," kata salah seorang orator dari mobil komando menyikapi dugaan aksi provokasi yang terjadi sekitar pukul 16.40 WIB itu.

Bukan hanya dari mobil komando aksi, imbauan tak berlaku rusuh juga datang dari arah polisi yang mengamankan di sisi seberang.

"Kami akan bertindak humanis, jangan ada yang provokasi, tolong masing masing elemen menjaga situasi," ujar Kabag Ops Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Wiraga ke arah massa aksi.

Aksi lempar-lemparan dan upaya merusak kawat berduri itu tak berlangsung lama, sekitar tiga menit.

Terlepas dari dugaan upaya provokasi tersebut, massa aksi tolak omnibus law Ciptaker sendiri sampai dengan saat ini masih melakukan unjuk rasa. Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, mereka masih menunggu perwakilan yang masuk ke dalam untuk bertemu dengan anggota DPR. Situasi aksi itu sendiri saat ini terpantau kondusif.

Aksi massa di tolak omnibus law Ciptaker ini sendiri terdiri atas elemen buruh yang tergabung dalam Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) dan Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI).

Selain mereka, pada hari ini di tempat yang sama juga telah berlangsung aksi Aliansi Nasional Anti Komunis (ANAK) NKRI yang menolak pembahasan RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP). Massa tolak RUU HIP ini diketahui sudah bubar sejak pukul 15.15 WIB.

Sementara itu untuk aksi tolak omnibus law RUU Ciptaker tak hanya berlangsung di Jakarta hari ini. Aksi serupa berlangsung di Surabaya (Jawa Timur) dan Yogyakarta (DIY).

Sementara itu, di dalam Gedung DPR hari ini telah berlangsung Rapat Paripurna Anggota Dewan. Hasil rapat itu menghasilkan daftar 50 RUU yang masuk Prioritas Legislasi Nasional (Prolegnas) 2020 hasil evaluasi. RUU HIP, omnibus law RUU Ciptaker, dan RUU Minerba.

(yoa/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER