Himpunan Pendidik dan Tenaga Pendidikan Anak Usia Dini (Himpaudi) mendapati beberapa PAUD menggelar pembelajaran tatap muka di beberapa daerah di tengah pandemi Covid-19.
Salah satu alasannya, ada permintaan orang tua yang tidak bisa bekerja dari rumah, termasuk dokter dan perawat. Sementara, tak ada tempat penitipan anak yang bisa dipercaya.
"Para orang tua minta bantuan ke kami, mereka memang tidak bisa tidak bekerja dan tidak punya pembantu. Dan mereka merasa tidak aman menitipkan anaknya ke tetangga," ungkap Ketua Himpaudi Netty Herawati kepada CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon, Senin (20/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu contoh PAUD yang membuka kegiatan sekolah, katanya, berada di Pekanbaru. PAUD tersebut hanya melayani empat orang siswa yang terpaksa sekolah tatap muka karena orang tuanya bekerja.
Ketika sosialisasi dilakukan ke pengelola sekolah lainnya, Netty menyebut ada PAUD di sejumlah provinsi yang juga membuka sekolah karena alasan serupa.
"Tahun ajaran baru ini juga banyak [PAUD] yang tetap buka dengan alasan yang sama," kata dia.
Netty mengatakan sekolah tersebut menerapkan protokol kesehatan semaksimal mungkin. Misalnya, anak diminta berjemur di jam tertentu dan kegiatan belajar lebih banyak dilakukan di luar ruangan. Hal ini dilakukan sejak 2 Juni.
![]() |
Dia menilai hal ini perlu dilakukan mengingat tak semua orang tua mampu menjamin keamanan anaknya di rumah. Ia pun menyinggung kebijakan pembukaan PAUD untuk tenaga kesehatan yang juga dilakukan pemerintah Inggris.
Plt. Direktur Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud Muhammad Hamid pun mengaku mendapat informasi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang melakukan pembelajaran tatap muka di tengah pandemi Covid-19.
"Saya dapat info ada TK dibuka di Simeuleu [Aceh], tapi sudah kami tegur," ujar dia, kepada CNNIndonesia.com melalui pesan singkat, Senin (20/7).
Ia menyatakan pihaknya sudah menegur sekolah dan pemerintah daerah terkait. PAUD tersebut kini sudah kembali menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Menurutnya, PAUD tersebut beroperasi karena kendala infrastruktur dan jaringan ketika menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Di samping itu, pemerintah daerah terkait juga merasa wilayahnya aman dari Corona.
(fey/arh)