Unpad Uji Klinis Vaksin Corona dari China Agustus 2020

CNN Indonesia
Rabu, 22 Jul 2020 20:02 WIB
Tim dari Unpad akan melibatkan 1.620 relawan di Kota Bandung sebagai subyek pengujian vaksin yang dikembangkan perusahaan Sinovac, China.
Ilustrasi penelitian vaksin. (iStockphoto/Halfpoint)
Bandung, CNN Indonesia --

Universitas Padjadjaran (Unpad) menjadi perguruan tinggi satu-satunya yang ditunjuk PT Bio Farma sebagai pelaksana uji klinis vaksin virus corona (Covid-19) di Indonesia.

Vaksin yang dikembangkan perusahaan Sinovac, China, ini rencananya akan dilakukan uji klinis pada awal Agustus 2020.

Ketua tim riset uji klinis vaksin Covid-19 Unpad, Kusnandi Rusmil , menjelaskan kampusnya sudah lebih dari 20 tahun melakukan penelitian dan pengujian mengenai vaksin. Atas dasar pengalaman itulah, sambungnya, Bio Farma memberikan kepercayaan pada Unpad untuk pengujian klinis vaksin Covid-19.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hampir semua vaksin di Puskesmas itu uji klinisnya kita [Unpad]. Dan, umumnya dipakai [penelitian mahasiswa] program Doktoral," ujar Kusnandi dalam rilis yang diterima, Rabu (22/7).

Kusnandi menerangkan Unpad melalui Fakultas Kedokteran sudah menyiapkan rencana kerja penelitian uji vaksin Covid-19 sesuai prosedur yang berlaku.

Saat ini, rencana kerja penelitian tengah menunggu persetujuan dari Komite Etik Penelitian Unpad. Rencananya, sebanyak 1.620 relawan di Kota Bandung akan menjadi subyek pengujian vaksin.

Menyinggung pro dan kontra terkait negara asal vaksin, Kusnandi mengatakan sejauh ini memang baru vaksin corona asal China itulah yang sudah siap untuk melalui uji klinis tahap tiga.

"Kenapa pakai vaksin asal China? Karena baru China yang sudah melakukan penelitian hingga ke fase III. Kita harus cepat menggunakan vaksin ini karena kita sudah banyak korbannya," ujarnya seraya menjelaskan pengembangan vaksin memerlukan waktu pengujian yang panjang.

"Memang yang paling cepat dan bisa dipakai saat ini untuk mencegah peredaran Covid-19 di Indonesia adalah yang dibuat di China," imbuhnya.

Kusnandi memaparkan, sebelum bisa digunakan secara luas, pengembangan vaksin harus menjalani tahap preklinis dan klinis.

Pada tahap preklinis, antigen vaksin diperiksa kestabilannya, baik secara fisik maupun kimia. Hasilnya, vaksin tersebut secara fisik dan kimia sudah stabil.

Vaksin Covid-19 juga sudah diujicobakan kepada hewan. Hasil pengujian menunjukkan vaksin yang disuntikkan ke hewan tetap aman dan membentuk zat anti.

Setelah dinyatakan aman dan bekerja pada hewan, vaksin kemudian diujicobakan ke manusia.

Infografis Fakta Vaksin Covid-19 China Sinovac

Kover Asuransi yang Terbuka di Semua RS Kota Bandung

Kusnandi mengungkapkan, proses uji klinis ke manusia terdiri dari tiga fase. Fase pertama, diujikan kepada 100 orang dewasa. Jika dinyatakan aman, uji coba masuk kepada fase kedua yakni kepada setidaknya 400 orang.

Setelah kembali berhasil, uji coba selanjutnya masuk ke fase tiga yaitu dengan jumlah relawan mencapai ribuan orang.

Saat ini, uji klinis di Kota Bandung merupakan pengujian pada fase tiga.

Uji coba fase tiga tidak bisa dilakukan hanya pada satu sentra pengujian, tetapi harus dilakukan di banyak lokasi. Oleh karena itu, uji klinis vaksin Covid-19 ini tidak hanya dilakukan di Indonesia saja.

Sementara itu, Manajer Lapangan Uji Vaksin Covid-19 Unpad Eddi Fadlyana menjelaskan, subyek pengujian vaksin adalah masyarakat yang tergolong usia produktif, yaitu antara 18-59 tahun.

"Untuk merekrut subyek, setelah mendapat izin dari Komite Etik, kita akan melakukan sosialisasi ke masyarakat," ujarnya.

Eddi menerangkan untuk menjadi subyek penelitian, sukarelawan harus dalam keadaan sehat yang telah dipastikan pihaknya.

"Kemudian dalam perjalanannya apabila sakit apa pun juga. Itu akan dikover oleh asuransi dan terbuka untuk semua rumah sakit di Kota Bandung. Selain itu, kami juga akan pantau, apakah sakit tersebut terindikasi Covid-19, sehingga kita akan punya data tentang keamanan dan kekebalannya," papar Eddi.

Penelitian ini ditargetkan berjalan selama 6 bulan. Eddi menjelaskan, dalam 3 bulan pertama, data-data pengujian di Indonesia akan digabungkan dengan data dari negara penguji lainnya.

"Diharapkan Januari 2021 vaksin sudah bisa digunakan oleh masyarakat," ujar Eddi soal target penggunaan vaksin corona tersebut secara umum.

(kid/hyg/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER