13 Karyawan Kesehatan di DIY Positif Corona

CNN Indonesia
Kamis, 23 Jul 2020 02:08 WIB
Jubir Pemprov DIY untuk Penanganan Covid-19 mengatakan penambahan kasus positif terinfeksi virus corona baru di wilayahnya hari ini sebanyak 21 orang.
Petugas medis berbusana APD melayani tes risiko Covid-19, Baciro, DI Yogyakarta, 22 Mei 2020. (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)
Yogyakarta, CNN Indonesia --

Kasus pasien terkonfirmasi positif virus corona (Covid-19) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terus bertambah.

Juru Bicara Pemprov DIY untuk Penanganan Covid-19, Berty Murtiningsih,mengatakan, penambahan kasus positif baru pada Rabu (22/7) sebanyak 21 orang.

Dari data yang dipaparkan kepada wartawan, 13 di antaranya merupakan karyawan di sejumlah rumah sakit wilayah Kabupaten Gunungkidul dan Kota Yogyakarta

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tepatnya karyawan kesehatan, karena tidak semua tergolong nakes (tenaga kesehatan)," kata Berty saat dikonfirmasi.

Sementara itu, Kepala Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) DIY, Irene, menjelaskan penambahan kasus yang cukup banyak dalam beberapa hari terakhir karena peningkatan jumlah pelacakan (tracing) oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) dan jumlah sampel yang diperiksa di Laboratorium yang membludak.

Bahkan, Irene mengaku, kini Lab BBTKLPP Yogyakarta bekerja hampir 15 jam sehari, dan mampu menyelesaikan 8-10 batch pemeriksaan untuk DIY dan Jateng. Jumlah sampel yang diperiksa setiap hari mencapai 900-1.000, dari kapasitas yang sebelumnya hanya 300 sampel.

"Kalau dulu diperiksa 10 kasus positif 1. Sekarang karena diperiksanya 100 ya positifnya 10 itu wajar, secara jumlah bertambah, tapi secara positive rate sama saja 1/10 dengan 1/100," ujar Irene, Rabu.

Irene menyatakan pihaknya mengapresiasi kerja Dinkes yang melakukan tracing massal, meskipun laboratorium cukup kewalahan dengan banyaknya sampel yang masuk per hari. Menurutnya dengan pelacakan masif seperti itu, merupakan salah satu upaya untuk menyempitkan ruang gerak dampak Covid-19 yang fatal.

"Itu artinya, kami mengikis fenomena gunung es. Kami menemukan kasus secara dini, yang makna terbesarnya secara case detection adalah memutus rantai penularan, dan secara case holding menemukan kasus lebih dini sehingga tanpa gejala, tidak perlu sampai dirawat di Rumah Sakit," tegas Irene.

Selain biaya di Rumah Sakit relatif mahal, dengan cara ini, kata dia, sekaligus sebagai deteksi dini untuk mencegah kasus kematian.

Berdasarkan Laporan Dinkes Kab/Kota dan RS Rujukan Covid-19 per 22 Juli 2020, total kasus positif di DIY sebanyak 486, dengan pasien sembuh 332, dan meninggal 14.

(kid/tri/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER