Jurus Jadi Jubir Corona dan Masker Batik Achmad Yurianto

CNN Indonesia
Kamis, 23 Jul 2020 07:18 WIB
Mantan juru bicara pemerintah untuk covid-19 Achmad Yurianto mengaku masker yang selama ini ia kenakan dan jadi perhatian masyarakat adalah buatan sang istri.
Achmad Yurianto mengaku penggemar batik, dan masker yang ia kenakan selama ini adalah buatan sang istri (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)
Jakarta, CNN Indonesia --

Selama kurang lebih empat bulan Achmad Yurianto menjalani tugas sebagai juru bicara pemerintah khusus penanganan virus corona (Covid-19). Masyarakat akrab dengan wajah dan suara Yuri yang setiap hari memberikan informasi perkembangan Covid-19 secara langsung di televisi.

Namun kini, Yuri tidak lagi menjalani tugasnya itu. Dalam wawancara bersama CNNIndonesia TV, Yuri membagikan kisahnya selama menjadi jubir. Dia mengaku terbiasa mendapat kritik dari masyarakat.

"Saya harus berpikir bahwa saya berkomunikasi dengan banyak orang. Saya akan mencoba membuat gap sekecil mungkin dari persepsi masyarakat dengan informasi yang kami berikan. Kalau kemudian memunculkan respon berbeda saya pikir wajar," kata Yuri saat wawancara bersama CNN Indonesia TV, Rabu (22/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari durasi siaran langsung selama 15 menit yang diberikan tim Gugus Tugas saat itu, Yuri menggunakan 10 menit untuk mengedukasi masyarakat, dan 5 menit sisanya untuk menyampaikan data kasus harian.

Membagi waktu yang singkat untuk memberikan edukasi dan informasi terbaru, bagi Yuri tidaklah mudah. Terlebih lagi, menurutnya, ada kesan yang membuat seolah-olah pemerintah hanya mengabarkan berita kematian.

"Saya memaklumi itu kesan itu, karena memang di waktu yang disiapkan teman-teman tim media memang terbatas, oleh karena itu kami kemudian mencoba cara baru edukasi masyarakat, dengan meminta dokter Reisa memberikan edukasi," jelasnya.

Selama menjadi jubir, Yuri perlu membagi waktunya dengan cermat. Sebab selain menjadi jubir, ia juga menjabat sebagai Dirjen Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular (P2P) Kementerian Kesehatan.

Setiap pagi, Yuri mengerjakan tugas sebagai Dirjen P2P Kemenkes. Kemudian ia menganalisis data perkembangan Covid-19 mulai pukul 12:00 WIB hingga diumumkan setiap pukul 15.30 WIB.

"Jubir adalah tugas tambahan, sehingga saya setiap hari sudah kebiasaan selesai salat Subuh berangkat dan setengah enam pagi sudah di kantor, mengerjakan pekerjaan-pekerjaan P2P, kemudian saat pukul 12.00 WIB sebagai cut of time yang kita sepakati, saya menganalisa data tentang Covid," jelasnya.

Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan yang juga Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto berpose di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (18/6/2020). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww.Achmad Yurianto mengaku masker yang dia kenakan setiap hari adalah hasil jaitan sang istri (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww)

Masker Dibuatkan Istri

Masyarakat akrab dengan masker yang dipakai Yuri setiap kali muncul di layar televisi. Dia kerap memakai masker dengan motif batik.

Yuri membeberkan bahwa masker yang selama ini ia kenakan adalah buatan sang istri.

"Kebetulan istri saya senang jahit. Jadi punya kain perca banyak. Daripada enggak dipakai ya bikin masker aja lah, jadi tinggal dicocok-cocokan aja dengan baju yang saya pakai," ucapnya.

Yuri juga dikenal masyarakat sebagai pecinta batik. Setiap hari Yuri selalu menggunakan batik saat siaran langsung.

Ia mengaku menjadi penggemar batik sejak lama. Menurutnya, batik mudah didapat. Dia pun tidak mematok merk tertentu saat membeli kemeja batik.

"Sebenarnya saya dari dulu penggemar batik. Karena satu, saya mau mencari batik di mana saja kapan saja itu enggak sulit dan tidak ada orang yang komen batik berdasarkan brand," katanya.

(mln/bmw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER