Sekretaris Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DPR RI Achmad Baidowi menilai ada masalah dalam penanganan virus corona (Covid-19). Dia berkaca dari laju pertumbuhan kasus positif virus corona di Indonesia yang jauh di atas positivity rate standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Jumlah laju positif Covid 19 atau positivity rate corona di Indonesia yang mencapai 13,3 persen pada 29 Juli yang merupakan jauh di atas standar positivity rate WHO menunjukkan bahwa ada masalah besar dalam penanganan Covid 19 di Indonesia," kata sosok yang akrab disapa Awiek itu kepada CNNIndonesia.com, Kamis (30/7).
Dia menerangkan bahwa rasio uji spesimen Covid-19 di Indonesia baru berjumlah sekitar 0,5 orang per 1.000 penduduk. Menurutnya, angka ini lebih kecil dibanding standar WHO yaitu 1 per per 1.000 penduduk.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Daerah yang memiliki rasio uji spesimen Covid-19 tinggi di Indonesia adalah Jakarta dengan rasio hampir 4 per 1.000 penduduk.
Jika rasio uji spesimen Covid-19 itu ditingkatkan, lanjut Wakil Sekretaris Jenderal PPP itu, maka positivity rate Covid-19 di Indonesia berpotensi bertambah banyak. Menurutnya, potensi itu terbuka mengingat berbagai macam jenis pelanggaran terhadap protokol kesehatan sudah terjadi di tengah masyarakat saat ini.
"Apalagi saat ini protokol kesehatan banyak dilanggar, terutama di berbagai daerah seperti Jawa Timur dan lainnya, di mana masyarakat seakan tidak menyadari adanya pandemi Covid 19 atau tidak menganggap pandemi ini berbahaya dengan tetap melakukan aktivitas di luar rumah seperti biasa," tuturnya.
Awiek juga menilai ada potensi kasus positif corona terus meningkat setelah sejumlah klaster penularan baru muncul. Salah satunya klaster perkantoran. Hingga Selasa (27/7), setidaknya klaster 68 perkantoran telah menyumbang 440 kasus positif.
Berangkat dari itu, Awiek meminta pemerintah menempuh langkah yang luar biasa untuk mencegah atau memperlambat penularan Covid 19 di Indonesia.
Menurutnya, langkah luar biasa itu harus segera dilakukan pemerintah karena rata-rata tingkat kematian akibat Covid-19 di Indonesia telah mencapai 4,7 persen. Awiek berkata langkah itu dapat harus bersifat menyadarkan masyarakat untuk mengikuti protokol kesehatan.
"Langkah luar biasa dan kreatif harus dilakukan pemerintah khususnya untuk menyadarkan masyarakat agar mengikuti protokol kesehatan," kata dia.
"Jika tidak, maka bukan tidak mungkin angka kematian di Indonesia akibat akan meningkat dan melampaui negara lain yang lebih dahulu mengalami masalah dengan Corona, dan ini sama-sama tidak kita inginkan," imbuhnya.
Untuk diketahui, kasus positif Covid-19 di Indonesia secara kumulatif per Kamis (30/7) mencapai 106.336 kasus. Data tersebut diakses melalui situs covid19.go.id hingga pukul 15.00 WIB.
Sementara itu, dari jumlah kasus positif tersebut terdapat total 64.292 dinyatakan sembuh dan 5.058 meninggal dunia. Sedangkan jumlah suspek ada 53.723 orang.
(bmw/mts/bmw)