Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri menyatakan ibadah kurban menjadi momentum bagi individu untuk menyembelih tabiat tamak terkait dengan potensi korupsi.
Dia menuturkan ibadah kurban seharusnya menjadi momentum bagi individu untuk menghilangkan sifat tamak.
"Ibadah kurban seyogianya menjadi momentum bagi kita untuk menyembelih tabiat tamak, sifat binatang yang sejatinya ada namun terpendam dalam diri setiap manusia," kata Firli dalam rilisnya, Jumat (31/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengaitkan sifat itu dengan persoalan besar korupsi dan perilaku koruptif. Oleh karena itu, kata Firli, KPK ingin memberantas korupsi dengan pendekatan baru yakni membentuk cara pikir dan budaya baru antikorupsi.
Selain itu adalah pencegahan yang menghilangkan kesempatan korupsi serta penindakan terhadap dugaan pidana korupsi.
"Korupsi bukan hanya kejahatan yang merugikan keuangan dan perekonomian negara tapi juga termasuk kejahatan kemanusiaan dunia karena telah masuk sampai fase berjejaring dimana dampaknya sangat destruktif," kata Firli.
Dia menegaskan korupsi terbukti dapat menciptakan fantasi, mendorong kreativitas calon-calon koruptor untuk beradaptasi, berinovasi, dan memodifikasi modus-modus baru kejahatan korupsi, agar tidak terungkap apalagi tertangkap saat mereka beraksi.
Oleh karena itu, kata Firli, sudah sepatutnya warga menjadikan perayaan Iduladha tahun ini sebagai momentum kebangkitan melawan hasrat dan nafsu jahat korupsi.