Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyindir aura krisis dalam penanganan virus corona (Covid-19) yang belum ia lihat di kementerian/lembaga.
Pernyataan disampaikan Jokowi lantaran masih ada anggaran penanganan Covid-19 yang belum masuk dalam Daftar Isian Pelaksana Anggaran (DIPA). Padahal Jokowi beberapa kali telah mengingatkan hal tersebut kepada jajarannya.
"Di kementerian, di lembaga, aura krisisnya betul-betul belum, masih kejebak pada pekerjaan harian. Enggak tahu prioritas yang harus dikerjakan," ujar Jokowi saat memberikan pengarahan pada rapat terbatas terkait Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang juga disiarkan lewat akun Youtube Sekretariat Presiden, Senin (3/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk itu Jokowi meminta Satuan Tugas Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) agar segera menangani persoalan-persoalan tersebut. Satgas ini dibentuk Jokowi untuk menggantikan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 yang dibubarkan beberapa waktu lalu.
"Saya minta pak ketua urusan ini dirinci satu per satu dari menteri-menteri yang terkait sehingga manajemen krisis kelihatan, lincah, cepat, troubleshooting, smart shortcut, dan hasilnya betul-betul efektif," katanya.
Untuk diketahui, pada ratas akhir Juli lalu, Jokowi pun sempat menyinggung agar aura krisis khususnya terhadap penanganan kesehatan covid-19 terus digaungkan sampai vaksin tersedia.
Lihat juga:Jokowi: Masyarakat Makin Khawatir Covid-19 |
Dia pun mewanti-wanti kepada para jajarannya agar tak kehilangan aura krisis menangani covid-19.
"Hati-hati, hati-hati betul jangan sampai aura krisis itu hilang. Semangat menangani krisis ini hilang atau turun," ucap Jokowi.
Mantan Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta itu juga mengingatkan agar jangan ada ego sektoral antarkementerian/lembaga maupun pemerintah daerah dalam penanganan Covid-19. Ia meminta agar penanganan Covid-19 dilakukan dengan serius tanpa kehilangan aura krisis.
(psp/kid)