Pengubur Jasad Suspek Corona Dianiaya Keluarga saat Pemakaman

CNN Indonesia
Selasa, 21 Jul 2020 20:10 WIB
Petugas pemulasaraan jenazah suspek Covid-19 di Palangka Raya dipukuli keluarga pasien saat pemakaman protokol Covid. Ada petugas yang pingsan, hingga lebam.
Ilustrasi. (ANTARA FOTO/FB Anggoro)
Jakarta, CNN Indonesia --

Petugas pemulasaran dari Muhammadiyah Disaster Manajemen Center (MDMC) Kota Palangka Raya dipukuli oleh keluarga suspek Covid-19 yang meninggal dunia dan akan dimakamkan di TPU Islam kilometer 12 Jalan Tjilik Riwut kota setempat.

"Kejadian sore tadi sekitar pukul 15.00 WIB. Dari MDMC Kota Palangka Raya saat akan memulasaran jenazah suspek dipukul anggota keluarga almarmum," kata Ketua MDMC Kota Palangka Raya, Aprie Husin Rahu saat dijumpai di Mapolresta Palangka Raya, Selasa (21/7).

Dia menerangkan pada proses pemulasaran ada 10 anggota MDMC satu pegawai Diskominfo Kota Palangka Raya, petugas pemakaman dan sekitar 30 anggota keluarga almarhum.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kejadian bermula saat dia dan tim MDMC yang menjadi bagian dari Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Palangka Raya selesai memasukkan peti jenazah ke liang lahat dan mulai melakukan menimbun kuburan.

Saat peti berisi jenazah dimasukkan dan liang lahat mulai ditimbun petugas ada oknum anggota keluarga, yang menyatakan tidak terima keluarganya dimakamkan secara protokol Covid-19.

Oknum anggota keluarga tersebut kemudian mendorong seorang petugas MCMC hingga terjatuh ke belakang. Melihat kejadian itu, sambil memerintahkan anggota MDMC lain menahan diri, Aprie menginstruksikan anggotanya untuk menarik diri dari proses pemulasaran.

Karena melihat kondisi semakin tidak kondusif dia pun perintahkan tim mundur dan meninggalkan lokasi. Saat berusaha mundur tiba-tiba ada anggota keluarga lain yang memukul tim MDMC.

"Saat kami mundur, oknum itu mengejar dan memukul kami. Anggota kami yang wanita pun tak luput dari peristiwa itu. Satu anggota kami sempat pingsan usai di pukul, bahkan saat kami melakukan proses evakuasi pun kami juga masih di pukuli," kata Aprie.

Saat ditemui di Mapolresta Palangka Raya, Aprie pun terlihat menderita sejumlah luka lebam di wajah. Bagian lengan dalam seragam MDMC yang dikenakannya pun robek.

"Pada dasarnya kami yang menjadi bagian Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Palangka Raya hanya melaksanakan tugas. Kejadian ini kami laporkan ke polisi, pemerintah kota dan wali kota," katanya.

Dia berharap kejadian serupa tidak berulang. Masyarakat juga agar lebih menahan diri dan mengedepankan aspek musyawarah dalam mengatasi setiap masalah.

Saat ini, video pemukulan itu telah beredar luas di kalangan warganet di Palangka Raya. Kapolresta Palangka Raya, Kombespol Dwi Tunggal Jaladri bersama anggota pun telah menuju ke lokasi.

Namun sampai saat berita ini diturunkan belum ada konfirmasi resmi dari pihak terkait baik anggota keluarga, pemerintah kota maupun pihak kepolisian setempat.

(antara/wis)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER