Ratusan mahasiswa yang menggelar aksi menolak Omnibus Law Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja (RUU Ciptaker) diadang menuju depan Gedung DPR/ MPR, Jakarta, Jumat (14/8).
Pantauan CNNIndonesia.com di lokasi, para mahasiswa berkumpul di Jalan Gerbang Pemuda. Mereka tak bisa menuju ke MPR/DPR karena ruas jalan tersebut ditutup pagar kawat berduri.
Mereka pun mencoba untuk menerobos kawat berduri yang dipasang aparat kepolisian tersebut. Mereka ingin menyampaikan aspirasi penolakan RUU Ciptaker di depan Gedung MPR/DPR
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para mahasiswa berusaha menerobos paksa pagar kawat dengan menggoyang-goyang dan menarik pagar tersebut.
Selain itu, mereka juga membakar ban dan spanduk. Mereka meminta aparat kepolisian membuka jalan agar bisa menuju gedung wakil rakyat.
"Sekian banyak polisi, tidak ada satu pun yang punya hati nurani untuk bicara," kata salah seorang orator.
Di sisi lain, massa dari Aliansi Gerakan Buruh Bersama Rakyat (GEBRAK) yang terdiri dari organisasi buruh, tani, mahasiswa dan perempuan, tiba di Jalan Jenderal Gatot Subroto. Mereka juga akan menyuarakan aspirasi di depan Gedung MPR/DPR.
Saat mahasiswa tak bisa lewat untuk ke depan Gedung MPR/DPR, massa GEBRAK tetap boleh berjalan sampai depan gedung dewan Senayan.
Sebelum tiba di Gedung MPR/DPR ratusan orang dari GEBRAK melakukan longmarch dari Kementerian Ketenagakerjaan. Mereka mendesak pemerintah dan DPR membatalkan RUU Ciptaker.
Polda Metro Jaya sebelumnya melarang aksi demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR pada hari ini, Jumat (14/8). Larangan itu dikarenakan adanya agenda sidang tahunan MPR dan pidato kenegaraan Presiden dalam rangka HUT RI ke-75 di dalam gedung.
Aksi tolak RUU Ciptaker juga terjadi di Kota Surabaya dan Yogyakarta. Suara mereka sama, mendesak pemerintah dan DPR membatalkan pembahasan RUU Ciptaker.
(yoa/fra)