Picu Keributan 2 Desa di Maluku, Pelaku Pemukulan Ditangkap

CNN Indonesia
Minggu, 16 Agu 2020 01:50 WIB
Polres Maluku Tengah menangkap pelaku penganiayaan yang memicu terjadinya keributan dua kelompok warga Dusun Rohua dan Desa Tamilouw.
Ilustrasi penangkapan. (Keith Allison/Pixabay).
Ambon, CNN Indonesia --

Kepolisian Resor (Polres) Maluku Tengah menangkap pelaku penganiayaan yang memicu keributan dua kelompok warga Dusun Rohua dan Desa Tamilouw, Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah, pada Jumat (14/8).

"Pelaku sudah kami amankan, yang bersangkutan tengah menjalani pemeriksaan terkait tindakan pemukulan terhadap warga Rohua," kata Kabag Ops Polres Maluku Tengah AKP Syafrudin, Sabtu (15/8).

Pemukulan itu memicu penyerangan oleh warga suku Nualu di perbatasan wilayah Dusun Rohua dan Desa Tamilouw. Akibat penyerangan itu sejumlah tanaman dan rumah warga milik warga Tamilouw rusak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka kesal dengan penganiayaan yang dilakukan warga Tamilouw terhadap warga Dusun Rohua, Manue Sounaue dan istrinya Uman Matoke (30) di hutan Sialari Kamis (13/8) lalu.

Usai merusak tanaman dan rumah warga, sempat terjadi ketegangan kembali antara dua kelompok warga, Jumat (14/8) siang. Namun ketegangan tersebut tidak bertahan lama setelah aparat gabungan bersenjeta lengkap tiba di lokasi perbatasan.

Per Jumat (14/8) malam, Kepolisian bersama TNI dan camat melakukan mediasi. Dalam mediasi tersebut mereka bersepakat untuk melakukan ganti rugi tanaman dan rumah warga Desa Tamilou yang dirusak warga Dusun Rohua.

"Untuk pohon kelapa dan pohon Pala dibayar per pohon Rp500 ribu, tanaman pisang per pohon Rp250 ribu. Jadi total ada 11 pohon kelapa, 7 pohon Pala, 16 pohon pisang, sisanya perabot rumah warga semua diganti berupa nominal uang," kata Syafrudin.

Per Sabtu (15/8) kondisi di perbatasan sudah kondusif. Akses transportasi di jalan lintas Seram yang menghubungkan antarkabupaten kembali normal setelah sempat terganggu. Meski begitu aparat kepolisian masih melakukan penjagaan di wilayah perbatasan.

Saat ini, wilayah perbatasan masih dijaga aparat gabungan untuk menjamin aktivitas perekonomian di sana tidak terganggu.

(osc/sai/osc)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER