JK Sebut Covid Susah Diajak Damai: Tak Pandang Siapa Saja

CNN Indonesia
Senin, 17 Agu 2020 05:30 WIB
Jusuf Kalla menyebut hanya ada dua pilihan saat pandemi, manusia yang mati terpapar virus corona atau manusia yang mematikan virus tersebut.
Wakil Presiden ke-12 RI, Jusuf Kalla mengatakan virus corona tak bisa diajak berdamai. Pilihannya manusia yang mati atau manusia yang membunuh virus tersebut. (CNN Indonesia/ Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia --

Wakil Presiden ke-12 RI, Jusuf Kalla (JK) mengatakan virus corona (Covid-19) yang menyebar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia, sulit untuk diajak berdamai.

Menurut JK, hanya ada dua pilihan saat pandemi ini, manusia mati akibat terinfeksi virus corona atau manusia tetap hidup lalu mematikan virus tersebut.

"Karena Covid-19 itu punya dua ciri. Cepat dan ganas. Polanya menular dan ganas, itu susah diajak berdamai. Pilihannya kita mati atau mematikan (virus corona)," kata JK secara daring dalam acara Millenial Fest, Minggu (16/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

JK lantas menyoroti istilah berdamai dengan virus corona yang dikatakan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pada Mei 2020, Jokowi meminta masyarakat berdamai dengan corona sampai vaksin ditemukan.

Menurutnya, istilah yang paling tepat untuk menggambarkan kondisi saat ini adalah masyarakat harus tetap waspada terhadap bahaya virus corona.

Infografis Tahapan Riset Vaksin Corona Buatan RIFoto: CNN Indonesia/Timothy Loen
Infografis Tahapan Riset Vaksin Corona Buatan RI

JK memandang corona tak bisa diajak berdamai oleh siapapun. Terlebih lagi, istilah berdamai sendiri harus ada persetujuan dari dua belah pihak.

"Virus ini kan enggak mandang siapa aja. Apakah dia pejabat atau apa. Presiden kena, Presiden Brazil kena. Ini enggak pilih kasih," ujarnya.

Lebih lanjut, JK juga menyoroti penyebaran virus corona di Indonesia terus mengalami peningkatan belakangan ini. Menurutnya, pada awal virus corona masuk dalam kurun waktu dua bulan hanya berkembang 10 ribu kasus.

"Tapi sekarang tiap enam hari bertambah sepuluh ribu. Ini enggak bisa diajak damai," kata ketua Palang Merah Indonesia (PMI) itu.

Hingga hari ini, kasus positif virus corona di Indonesia mencapai 139.549 orang. Dari jumlah itu, 93.103 orang di antaranya sembuh dan 6.150 orang meninggal dunia.

Sebelumnya, Jokowi mengajak masyarakat berdamai dengan virus corona dan hidup hidup berdampingan dengan virus corona sampai vaksin ditemukan. Ia juga menyerukan untuk hidup dalam adaptasi baru di tengah pandemi.

Sementara Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyebut ada kemungkinan virus corona bisa melemah dengan sendirinya.

"Lalu skenario yang terakhir adalah virusnya melemah sendiri. Kita percaya virus ini dari Tuhan, dan Tuhan yang bisa menyelesaikannya," kata Tito.

(rzr/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER